Muallimin Online,
Silabus pembelajaran merupakan perangkat dasar pembelajaran dari semua mata pelajaran. Silabus dijadikan sebagai acuan dasar dan pedoman bagi guru untuk membuat rencana pembelajaran. Karena itu, penting bagi setiap penyelenggara pendidikan untuk memiliki silabus mata pelajaran sendiri. Apalagi bagi Madrasah Muallimin Muallimat 6 Tahun yang memiliki kurikulum yabg berbeda dengan unit pendidikan lain.
Untuk itu, pada hari ini, Kamis (04/01/2017) Madrasah menyelenggarakan Workshop Penyusunan Silabus Kelas 2A Program Khusus. Selama ini, kelas 2A silabusnya mengikuti kelas 2 reguler. Agar sesuai dengan kondisi yang ada di kelas A Program Khusuw, maka Madrasah menyelenggarakan workshop penyusunan Silabus khusus untuk kelas 2A.
“Untuk sementara program kelas 2A dulu. Setelah ini, untuk kelas 3A, dan juga melakukan revisi untuk silabus kelas 1A”, kata H. Abdullah Rifan dalam sambutannya mewakili Pimpinan Program Khusus.
Sementara itu, Drs H. Abdurrahim Maruf, SH, Wakil Kepala Madrasah, dalam sambutannya mengatakan bahwa, penting bagi semua guru untuk bisa saling berdiskusi terkait dengan metode dan persoalan-persoalan dalam pembelajaran.
“Pertemuan dan diskusi seperti dalam workshop ini, sangat penting. Tidak saja dalam upaya menyusun silabi, tetapi juga sharing berbagai masalah atau kebaikan-kebaikan dalam memberikan pelajaran”, jelasnya.
Lebih lanjut, Pak Rohim menyampaikan bahwa, penyusunan silabus jangan dipersulit. “Kita permudah saja semua, yang penting kita punya pedoman dalam menyampaikan pelajaran. Karena terlalu rumit nanti malah tidak bisa dijalankan”, pesannya.
Workshop yang diselenggarakan di salah satu ruang kelas Gedung II Madrasah ini, dipandu oleh salah seorang guru sebagai fasilitator. Dakam workshop tersebut, diskusi diatur dengan alur: pembukaan, dilanjutkan dengan penjelasan teknis penyusunan silabus, kemudian presentasi masing-masing guru mata pelajaran, yang dilanjutkan dengan diskusi pendalaman dan prbaikan-perbaikan.
Ada 12 (dua belas) mata pelajaran yang dibicarakan dalam workshop yang diikuti oleh 25 orang guru. Dalam sesi presentasi, setiap mata pelajaran diwakili oleh seorang guru. Hal ini karena satu mata pelajaran bisa diampu oleh 1-3 orang guru.
Setiap mata pelajaran selesai dipresebtasikan dilanjutkan dengan diskusi untuk memberikan tanggapan, dan jika sudah selesai kemudian diberi rekonendasi untuk perbaikan.
Namun, dari 12 mata pelajaran, masih ada 2 mata pelajaran yang belum dipresentasikan, yaitu pelajaran Mutholaah/Bahasa Arab dan Insya’.
Diskusi dalam workshop ini cukup efektif dan partisipatif, sehingga sampai kegiatan ditutup perserta sebagain besar peserta tidak beranjak dari tempat duduk.
Kesan yang muncul dari salah satu guru peserta, Ahsan Naim, S.Pd, bahwa diskusi dalam workshop berjalan secara partisipatif, dan tidak ada judgment terhadap materi yang disusun oleh peserta. Sehingga semua peserta merasa enjoy dan betah dalam mengikuti workshop. (ma)