Pertanyaan di atas wajar dilemparkan, untuk mengulik salah satu kegiatan yang di selenggarakan pengurus OSIS Madrasah Muallimin Muallimat 6 Tahun Tambakberas, yaitu class meeting. Pertemuan kelas. Maksudnya, kegiatan lomba dan pertandingan antar kelas. Kenapa wajar? Karena hampir sebagian besar lomba dan pertandingan dalam kegiatan class meeting tidak ada kaitannya dengan mata pelajaran di Muallimin Muallimat.
Sepak bola, bola voly, sepak takraw dan catur misalnya, sama sekali tidak ada sangkut pautnya dengan mata pelajaran atau kegiatan ekstra kurikuler di Muallimin Muallimat. Karena di Muallimin Muallimat tidak ada pelajaran olahraga dan jasmani. Apalagi lomba putri MMA, sama sekali tidak ada, bahkan mungkin seperti masak indomie dengan bumbu sayur bening. Tidak nyambung sama sekali.
Sampai saat ini, mungkin tidak ada yang mampu menjelaskan dengan analisis ilmiah yang paling logis, bagaimana bisa sepak bola, sepak takraw, ajang lomba putri MMA dihubungkan dengan materi Ilmu Tafsir, Nahwu, Shorof, Mustholah Hadist dan Ilmu Maani atau Ilmu Bayan. Palajarannya sehari-hari Ilmu Tafsir atau Ilmu Nahwu, tapi cabang yang dipertandingkan adalah sepak takraw. Apakah ada dalam Ilmu Tafsir, Mutsholah Hadist atau Ilmu Nahwu, teknik menendang bola berongga dari rotan dalam sepak takraw. Apakah juga ada teknik tendangan pisang dalam sepak bola termuat dalam pelajaran Ilmu Maani.
Seharusnya, dalam class meeting Muallimin Muallimat, cabang yang dilombakan adalah bagaimana cara mengoper dlommah menjadi harakat kasrah. Teknik menendang huruf illat jika fi'il kemasukan amil jazm. Adu cepat mencari rijalul hadist yang tsiqoh. Ketangkasan dalam menemukan mubtada' yang dibuang. Karena dibuang, maka harus ditemukan. Karena kalau tidak ditemukan, maka akan menjadi mubtada' sebagai anak yang terbuang. Kasihan.
Namun, ada beberapa lomba yang memiliki keterkaitan dengan mata pelajaran dan kegiatan ekstra. Misalnya lomba debat, yang memiliki kaitan dengan pelajaran mantiq. Lomba hadrah al banjari yang memiliki kaitan dengan pelajaran ilmu arudl.
Akan tetapi, sesungguhnya, class meeting di Muallimin Muallimat memang bukan semata untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam mata pelajaran. Tetapi juga sebagai wahana merileks-kan pikiran dan jiwa, setelah beberapa bulan selulup dalam rutunitas mengoperasionalkan pikiran dan jiwa dalam menerima dan mencerna berbagai mata pelajaran, serta kembali mendalaminya di bulan-bulan selanjutnya.
Karena itu, jenis lomba tidak harus terkait erat dengan mata pelajaran atau materi kegiatan ekstra kurikuler, tetapi lomba dan pertandingan apapun yang membikin pikiran dan jiwa mendapat siraman segar dari suasana kebahagiaan pelaksanaan berbagai jenis lomba dan pertandingan.
Semoga class meeting benar-benar menjadi siraman rohani yang menyejukkan, sehingga selanjutnya para siswa bisa lebih segar pikiran dan jiwa. (Alba)