Muallimin Online — Sebagai wujud kepedulian dan solidaritas kemanusiaan, Madrasah Mu’allimin Mu’allimat Bahrul Ulum Tambakberas Jombang mengadakan kegiatan penggalangan dana bagi para korban bencana ekologis yang melanda sejumlah wilayah di Indonesia, khususnya Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh.
Kegiatan ini merupakan tindak lanjut atas surat instruksi dari Yayasan Pondok Pesantren Bahrul Ulum dan dilaksanakan selama kurang lebih dua hari, hingga tanggal 8 Desember 2025. Penggalangan dana dilakukan melalui dua metode, yakni secara langsung di lingkungan madrasah serta melalui transfer bank.
Bantuan yang berhasil dihimpun tidak hanya berupa uang tunai, tetapi juga berbagai kebutuhan pokok yang sangat dibutuhkan oleh para korban bencana, seperti pakaian layak pakai, sembako, peralatan mandi, serta obat-obatan. Seluruh bantuan tersebut dikumpulkan dan dipusatkan di Yayasan Pondok Pesantren Bahrul Ulum sebelum disalurkan ke daerah terdampak.
Dari kegiatan ini, madrasah berhasil mengumpulkan donasi sebesar Rp11.733.000. Donasi tersebut berasal dari siswa sebesar Rp2.837.000, sementara sisanya sebesar Rp8.896.000 merupakan kontribusi dari guru, alumni, dan masyarakat. Selain itu, terkumpul pula berbagai bantuan barang yang menunjukkan besarnya kepedulian seluruh elemen madrasah terhadap penderitaan saudara-saudara sebangsa.
Selanjutnya, dana dan bantuan logistik tersebut akan diberangkatkan ke provinsi tujuan dengan bekerja sama dengan LAZISNU Jombang, guna memastikan penyaluran bantuan berjalan tepat sasaran dan efektif.
Hingga berita ini diturunkan, berdasarkan data terbaru Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Dashboard Penanganan Darurat Banjir dan Longsor Sumatera Tahun 2025, tercatat bencana banjir bandang dan tanah longsor telah merenggut 995 korban jiwa, sementara 226 orang masih dinyatakan hilang. Dari jumlah korban meninggal, 343 berasal dari Sumatera Utara, 241 dari Sumatera Barat, dan 411 dari Aceh.
Selain korban jiwa, dampak kerusakan juga sangat besar. BNPB mencatat sekitar 158 ribu rumah rusak dan 52 kabupaten terdampak. Kerusakan juga meliputi 1.200 fasilitas umum, 219 fasilitas kesehatan, 581 fasilitas pendidikan, 434 rumah ibadah, 290 gedung atau kantor, serta 145 jembatan.
Tragedi kemanusiaan ini menjadi duka mendalam bagi seluruh bangsa Indonesia. Melalui kegiatan penggalangan dana ini, madrasah berharap dapat meringankan beban para korban sekaligus menumbuhkan nilai kepedulian, empati, dan solidaritas sosial di tengah keluarga besar pendidikan dan masyarakat. (Fatih)