Muallimin Online,
Senin (07/10), Madrasah Muallimin Muallimat 6 Tahun Bahrul Ulum Tambakberas Jombang resmi meluncurkan sistem absensi berbasis RFID (Radio Frequency Identification) sebagai langkah awal dalam meningkatkan sistem administrasi dan kualitas pendidikan di madrasah. Penerapan sistem absensi ini diawali dengan kelas 6, yang kemudian akan dilanjutkan oleh kelas-kelas di bawahnya.
Abdul Adhim, selaku staf kesiswaan di Madrasah Muallimin Muallimat, menjelaskan bahwa penggunaan kartu RFID bertujuan untuk mendisiplinkan siswa dalam hal kedisiplinan waktu. "Kami berharap dengan sistem ini, siswa akan lebih termotivasi untuk datang tepat waktu dan mengurangi tingkat keterlambatan yang sering terjadi," ungkapnya.
Keunggulan dari sistem absensi RFID ini sangat signifikan. Pertama, proses absensi menjadi lebih cepat dan efisien, memungkinkan pihak madrasah untuk mengetahui kehadiran dan ketidakhadiran siswa secara instan. Hal ini akan mempermudah pengelolaan data kehadiran dan memberikan informasi yang diperlukan kepada pihak terkait dengan lebih cepat.
Selanjutnya, sistem ini juga memungkinkan madrasah untuk melakukan tindakan lanjutan terhadap siswa yang tidak hadir secara real-time. Dengan informasi yang cepat dan akurat, guru dan staf kesiswaan dapat mengambil langkah proaktif untuk memastikan bahwa siswa yang tidak hadir dapat diberi perhatian yang tepat, misalnya melalui pemberitahuan kepada orang tua.
Selain itu, sistem ini juga memiliki fitur yang memungkinkan informasi kehadiran siswa dapat disampaikan kepada ribath dan orang tua secara langsung dan real-time. Dengan demikian, orang tua dapat lebih terlibat dalam pemantauan kehadiran anak-anak mereka, yang diharapkan dapat mendukung proses pembelajaran dan mendisiplinkan siswa dalam kehidupan sehari-hari.
Penerapan sistem absensi berbasis RFID ini merupakan salah satu langkah inovatif Madrasah Muallimin Muallimat dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Dengan teknologi yang semakin berkembang, madrasah berusaha untuk tidak hanya meningkatkan sistem administrasi, tetapi juga membangun budaya disiplin di kalangan siswa. (Fajar)