Muallimin Online,
Selasa, 21 Januari 2025, Madrasah Muallimin Muallimat melaksanakan Rapat Penetapan Agenda Madrasah Semester II di Ruang Literasi Kampus 2. Rapat ini dihadiri oleh Kepala Madrasah KH. Moh.Abdulloh Rif’an, Wakil Kepala Madrasah, dan Koordinator Satuan Kerja. Agenda tersebut bertujuan untuk merencanakan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan pada semeseter II ini.
Dalam paparannya, KH. Moh. Abdulloh Rif’an menyampaikan bahwa dokumentasi kurikulum pembelajaran untuk kelas 1 hingga 6 telah menunjukkan progres yang baik. Namun, penyempurnaan tetap diperlukan agar kurikulum dapat semakin optimal. Sinergi antara pihak kurikulum dengan para guru pengampu mata pelajaran menjadi fokus utama dalam tahap ini. Selain itu, untuk menjaga stabilitas kegiatan belajar mengajar (KBM), diperlukan standar operasional prosedur (SOP) guru, baik dalam proses pengajaran maupun pembuatan naskah, guna menjaga mutu pendidikan di madrasah.
Hingga 21 Januari 2025, jumlah siswa Madrasah Muallimin Muallimat mencapai 2.949, terdiri atas 1.460 siswa dan 1.489 siswi. Dengan adanya pengembangan Sistem Informasi Manajemen (SIM) Madrasah, pengelolaan kesiswaan diharapkan menjadi lebih akurat dan efektif. Selain itu, Kepala Madrasah menekankan pentingnya pendampingan bagi siswa berprestasi serta siswa dengan daya serap materi yang rendah. Kedua kelompok ini memerlukan perhatian khusus agar potensi mereka dapat dikembangkan secara maksimal.
Rapat juga membahas kebutuhan menjelang tahun ajaran baru, seperti penyediaan kitab dan seragam. KH. Moh. Abdulloh Rif’an mendorong para guru untuk lebih produktif dengan membuat modul ajar atau karya tulis. Hasil karya ini diharapkan dapat dipublikasikan melalui media sosial resmi madrasah, sehingga dapat memberikan manfaat yang lebih luas sekaligus memperkenalkan prestasi madrasah kepada masyarakat.
Di bidang hubungan masyarakat, KH. Moh. Abdulloh Rif’an menekankan pentingnya menindaklanjuti Memorandum of Understanding (MoU) dengan MI Bahrul Ulum, khususnya terkait kebijakan penerimaan siswa dari lembaga tersebut. Selain itu, evaluasi berkala terhadap kemitraan dengan BMT Rizqona dan perguruan tinggi juga menjadi perhatian, terutama dalam menjelang akhir tahun ajaran.
Sinergi kerja antar staf Tata Usaha terus dijaga untuk mendukung kinerja administrasi yang akurat dan cepat. Kehadiran teknologi SIM Madrasah Muallimin Muallimat diharapkan dapat meningkatkan tanggung jawab staf dalam pengelolaan administrasi. Tantangan administrasi berbasis kebijakan pemerintah, seperti EMIS dan Pedoman Umum (Pedum), juga harus terus diikuti dengan cermat agar tidak berdampak negatif terhadap siswa, guru, maupun madrasah.
Dalam bidang sarana dan prasarana, Kepala Madrasah menekankan perlunya perawatan aset secara terstruktur, mengingat jumlahnya yang terus bertambah. Analisis kebutuhan harus menjadi dasar dalam pengadaan barang dan jasa. Selain itu, penunjukan penanggung jawab (PJ) untuk setiap gedung dinilai penting agar pengelolaan aset dapat berjalan dengan baik.
Rapat ini menjadi momentum penting bagi Madrasah Muallimin Muallimat untuk terus meningkatkan mutu pendidikan dan layanan yang diberikan. Dengan sinergi dari seluruh pihak, harapan untuk mewujudkan madrasah yang unggul dan kompetitif dapat tercapai. (Fajar)