Muallimin Online,
Event class meeting (lomba antar kelas) di Madrasah Muallimin Muallimat, seperti yang disampaikan Kepala Madrasah, H. Moh Abdulloh Rif'an, dalam sambutan pembukaan class meeting, salah satu satunya menjadi ajang interaksi antar siswa yang ada di berbagai kelas, sehingga bisa saling mengenal.
Saat ini, Rombel (rombongan belajar) untuk siswa putri saja ada 41 rombel yang menempati 41 ruang kelas. Sementara siswa putra ada 40 rombel. Mereka terbagi dalam kelas 1A, 2A, 3A, 2B, 3B, 4, 5 dan 6. Dengan banyaknya rombel dan ruang kelas tersebut, banyak siswa yang tidak saling kenal antara satu dengan lainnya, yang kelas dan ruangannya berbeda. Disamping itu, mereka tidak berdomisili hanya di satu ribat/pondok. Karena di Tambakberas ada lebih dari 45 ribath/pondok.
Event class meeting menjadi sarana saling mengenal di antara mereka. Hal ini bisa terjadi karena mereka berada satu kelompok dalam satu jenis perlombaan atau pertandingan, atau saling beradu dalam lomba atau pertandingan tertentu. Pertemuan di antara mereka ditentukan pembagian yang dibuat oleh panitia class meeting dalam sesi technical meeting (pertemuan teknis) sebelum pertandingan.
Salah satu contohnya tiga siswa putri ini. Pertama, Salwa Majda siswa putri asal Banyakan Kediri. Dia saat ini belajar di kelas 4E dan berdomisili di ribath/pondok al Hadi Bahrul Ulum; kedua, Nayla Amelia, siswa putri asal Ploso Jombang, kelas 2B dan berdomisili di ribath/pondok al Mardiyah Bahrul Ulum dan; ketiga, Muslihatun, siswa putri Betro Kemlagi Mojokerto, kelas 2A, dan berdomisili di PPP al Fatimiyyah Bahrul Ulum.
Ketiganya menjadi anggota satu kelompok, yaitu kelompok 2, dalam lomba debat (adu argumen) class meeting yang dilaksanakan pada hari ini, Rabu (01/10). Sebelum dilakukan technical meeting, ketiganya tidak saling mengenal.
Salwa dan Nayla terpilih mewakili kelas 4E dan 2B, karena mengajukan diri untuk mengikuti lomba debat. Setelah dilakukan seleksi diantara anggota kelas yang lain, akhirnya mereka berdua terpilih mewakili. Sementara, Muslihatun bisa mewakili kelasnya, karena diajukan oleh teman-teman sekelasnya. Karena dia pernah mengikuti lomba debat di pondoknya.
Ketiganya saling mengenal ketika panitia class meeting mengumpulkan semua calon peserta. Dalam pertemuan tersebut, panitia menjadikan ketiganya satu kelompok. Sehingga mereka bertiga harus berkenalan dulu, kemudian membagi tugas untuk mempelajari tujuh mosi (tema) debat yang akan dijadikan pemicu debat.
Bahkan, karena di pondok dan madrasah akses ke internet tebatas, Salwa harus meminta bantuan teman yang sekarang menempuh belajar di salah satu perguruan tinggi untuk browsing tema yang harus dia cari. "Saya minta tolong ke mbak mahasiswa untuk membantu mencari materi", katanya.
Dalam lomba debat tersebut panitia membagi peserta ke dalam lima kelompok. Masing-masing kelompok terdiri dari tiga orang siswa. Setiap anggota kelompok berasal dari kelas dan rombel yang berbeda-beda. Ada sebagaian yang sudah saling mengenal, tetapi sebagian besar belum mengenal secara dekat. Hanya pernah bertemu, atau bahkan tidak kenal sama sekali.
Namun bagi Nayla, keikutsertaannya dalam lomba debat ini sangat menyenangkan. "Menyenangkan dan menambah pengalaman dalam kontes debat", katanya saat ditanya kesan apa yang didapat.
Hal ini bagi dia merupakan pengalaman pertama. Karena menurut pengakuannya, dia belum pernah ikut lomba debat. "Bisa melatih menguatkan mental, dan ini saya pertama tampil di sekolah", lanjutnya penuh bangga.
Penyelenggaraan event class meeting tahun ini dimulai Selasa (30/09) sampai Sabtu (04/10). Pada hari Selasa dilaksanakan pembukaan class meeting, yang dilanjutkan penampilan persembahan dari kelas akhir, yang sekaligus meresmikan nama angkatan. Dalam class meeting tahun 2025 ini, ada belasan lomba dan pertandingan yang dikompetisikan. (Alba)