• madrasatuna.1953@gmail.com
  • 0321-865280 (Putri) / 0321-3083337 (Putra)
  • Home
  • Profil
    • Sejarah
    • Visi dan Misi
    • Sambutan Kepala Madrasah
    • Struktur Personalia Organisasi
    • Jenjang Belajar Dan Ijazah
    • Data Guru
  • Program
    • Program Strategis 5 Tahun (2023-2028)
    • Rencana Kerja 1 Tahun (2023-2024)
    • Rencana Kerja 1 Tahun (2024-2025)
  • Publikasi
  • Pengumuman
  • Download
  • Kontak

Cerita Kiai Nashir: Menggagas Islam Marhamah

  • Home
  • Berita
Artikel Jumat, 26-Mei-2023 06:33 2421

Pada saat menjabat sebagai Rais Syuriah untuk masa khidmat 2007-2012, KH Abdul Nashir Fattah menggagas satu forum ilmiah yang mendiskusikan tentang konsep Islam yang ramah, yang sesuai dengan konteks Indonesia dalam menghadapi berbagai isu-isu mutakhir yang dihadapi umat Islam dan umat manusia secara umum.

Gagasan ini muncul di pertengahan tahun 2011. Tentu jauh sebelum gagasan Islam Nusantara yang menjadi tema utama Muktamar ke-33 Nahdlatul Ulama di Jombang pada tahun 2015, dan gagasan Islam Rahmah, yang dilontarkan KH Yahya Staquf di hadapan pemeluk Yahudi.

Saat itu, bagi Kiai Nashir, hanya berfikir bagaimana kita Nahdlatul Ulama memberikan sumbangsih bagi upaya perdamaian dunia dan upaya menangkal radikalisme dan ekstrimisme yang berdasarkan agama, dengan menjadikan Islam sebagai titik pangkalnya.

Karena itu, harus dicari sumber-sumber dan gagasan yang ada di dalam Islam sendiri untuk dikembangkan. Karena Islam sendiri, sesuai dengan namanya, adalah ajaran yang berisi perdamaian.

Untuk merumuskan gagasan tersebut menjadi sebuah konsep yang bisa memberi sumbangsih bagi upaya perdamaian dan kesejahteraan, Kiai Nashir mengumpulkan anak-anak muda Nahdlatul Ulama, baik yang menekuni bidang keagamaan, sosial, budaya maupun politik. Jadi tidak hanya Kiai Muda yang diminta Kiai Nashir untuk merumuskan konsep tersebut, tetapi juga anak muda NU yang menjadi aktifis sosial, akademisi dan politisi muda.

Tujuan Kiai Nashir, dengan ini, tidak sekedar merumuskan konsep, tetapi juga sebagai upaya mengumpulkan sumberdaya manusia Nahdlatul Ulama, terutama yang muda-muda, dari berbagai latar belakang, untuk secara bersama-sama turut memikirkan Nahdlatul Ulama secara khusus, dan memikirkan bangsa secara umum.

Karena dalam kurun sebelumnya, hampir tidak ada anak-anak muda NU yang aktif di luar sebagai aktifis sosial, bisa berkiprah di dalam Nahdlatul Ulama. Selama itu, seolah-olah anak-anak muda NU yang aktif berkegiatan di luar NU, tidak mendapatkan tempat.

Melalui rangkaian kegiatan untuk merumuskan konsep Islam Rahmatan Lil Alamin ini, Kiai Nashir, dengan langsung turun sendiri, berupaya mengkombinasikan pemikiran anak muda NU yang aktif di Pesantren sebagai Kiai Muda, dengan anak muda NU yang aktif di luar NU, dan memiliki kecenderungan berfikir lebih terbuka/bebas.

Hasil dari rangakaian kegiatan yang cukup panjang, yang diawali dengan halaqoh-halaqoh yang mendatangkan beberapa tokoh, baik dari lingkungan NU dan dari luar NU, disambung dengan focus grup discussion (FGD) dan beberapa kali peetemuan tim perumus, akhirnya konsep tentang Islam rahmatan lil alamin, bisa dikumpulkan dalam sebuah buku dan diterbitkan. Buku yang selanjutnya menjadi pedoman dan kajian di internal NU Jombang tersebut diberi judul Menjadi Muslim Marhamah, yang berarti menjadi orang Islam yang penuh kasih.

Hasil lebih jauh yang dirasakan, sebagai dampak dari pelibatan anak-anak muda NU dari berbagai latar belakang tersebut, dalam periode selanjutnya, dimana Kiai Nashir masih terpilih sebagai Rais Syuriah (sampai masa hidmat 2017-2022), banyak diisi anak-anak muda NU, yang memiliki keterampilan tidak hanya dalam bidang keagamaan, tetapi juga diisi oleh anak-anak NU yang memiliki keterampilan dalam pengorganisasian dan manajemen organisasi, serta bidang ekonomi.

Hal ini tentu berdampak pada pengembangan jamiyah NU Jombang secara luas. Secara manajerial, jamiyah NU Jombang memiliki sistem perencanaan, monitoring dan evaluasi yang cukup baik. Dari sini, upaya pengembangan program dan kegiatan bisa berjalan lebih baik dan terencana, baik dalam bidang keagamaan, sosial-budaya, ekonomi dan politik. (ma)
 

Bagikan :

Tags

KH Abdul Nashir Fattah Islam Marhamah Islam Nusantara NU Jombang Pesantren kader muda

Data dan Fakta

Jumlah Rombel 83 Rombel
Jumlah Total Siswa 3.003 orang
Jumlah Siswa Putra 1.500 orang
Jumlah Siswa Putri 1.503 orang
Guru dan Pegawai 203 orang

Pengumuman Terbaru

  • Edaran PTS I 2024/2025
  • Jadwal PTS I Tahun Ajaran 2024/2025
  • Brosur PPDB 2024

Berita Terkini

Evaluasi Dan Perencanaan Tahunan Program Madrasah, Kamad: Ada Progress Menuju Lebih Baik
Apel Akhir Tahun Dan Penerimaan Rapot, Bidang Kesiswaan Sampaikan Beberapa Hal Penting
Penerimaan Rapor PAT, Kepala Madrasah Ingatkan Siswa Untuk Bermuhasabah Setelah Melakukan Pembelajaran Selama Satu Tahun
Dalam Rapat Kenaikan, Pimpinan Madrasah Tekankan Hal Ini
Rapat Pleno Kenaikan Kelas Tahun Ajaran 2024/2025

Gallery

  • Album(4)
  • Video(25)

Link Pendidikan

  • UNIVERSITAS AL AZHAR
  • KEMENAG RI
  • PENDIS KEMENAG RI
  • PP BAHRUL ULUM

Tentang Kami

Madrasah Muallimin Muallimat 6 Tahun Bahrul Ulum Tambakberas Jombang didirikan pada tahun 1953 oleh KH Abdul Fattah Hasyim. Madrasah ini menjalankan kurikulum 70% pelajaran Salaf Pesantren dan 30% pelajaran Kurikulum Nasional. Siswa Madrasah Muallimin Muallimat mengikuti ujian negara tingkat Madrasah Tsanawiyah (MTs) bagi siswa kelas 3, dan mengikuti ujian negara tingkat Madrasah Aliyah (MA) bagi siswa kelas 6.

Profil
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Sambutan Kepala Madrasah
  • Struktur Personalia Organisasi
  • Jenjang Belajar Dan Ijazah
  • Data Guru
Alamat

Jl. Tanjung, dusun Gedang, Tambakrejo Jombang, Jawa Timur, Indonesia

Copyright © 2025 All rights reserved | mualliminenamtahun.net