Kita semua tahu bahwa, semua keputusan atau kebijakan harus memiliki alasan (illat) yang kuat dan bisa dipertanggungjawabkan. Karena segala keputusan yang dibuat sejauh mungkin harus masuk akal (logis), punya alasan yang bisa diterima, terutama oleh orang-orang yang bersinggungan dengan keputusan tersebut, sehingga bisa diterima oleh orang-orang tersebut.
Namun, bagi KH Abdul Nashir Fattah, tidak semua keputusan memerlukan alasan yang harus disampaikan. Namun bukan berarti keputusan tersebut sama sekali tidak memiliki alasan. Ada alsannya. Tetapi kenapa alasannya tidak disampaikan?
Menurut Kiai Nashir, ada keputusan yang alasannya perlu disampaikan agar orang yang terkait dengan keputusan tersebut bisa menerima dengan baik. Jika alasan tidak disampaiakan, maka akan bisa berakibat dia tidak bisa menerima keputusan tersebut, yang selanjutnya keputusan tersebut tidak berjalan secara efektif, bahkan keputusan tersebut tidak memberikan dampak apapun.
Tapi, ada juga keputusan yang alasannya tidak perlu disampaikan. Karena jika disampaikan, alasan tersebut bisa menyakiti orang. Baik orang yang terkait dengan keputusan tersebut saat ini, atau orang yang pernah terkait dengan keputusan tersebut di masa lalu. Tentu, keputusan tersebut bisa tidak diterima. Namun, jika alasannya disampaikan akan mengakibatkan kemadlaratan lebih besar. Maka yang lebih baik adalah tidak menyampaikan alasannya.
Namun, orang yang membuat keputusan harus memahami betul dampak-dampak atau resiko yang terjadi jika alasan disampaikan atau tidak disampaikan. Karena jika tidak betul-betul memahami, bisa juga akan berakibat kurang baik. (ma)