Oleh: Foie Air (4B)
Berbicara tentang kecantikan, tentunya setiap wanita pasti akan cukup semangat, bergairah. Sebagian besar tentunya merasa seperti itu bukan…??? Kosmetik, mode, cara berjalan, cara tersenyum, dan beragam cara-cara agar tampil cantik sudah menjadi santapan lezat untuk kaum wanita. Semua itu menunjukkan bahwa menyukai kecantikan dan keindahan adalah salah satu fitrah, kecenderungan yang dimiliki setiap wanita, dan perasaan ingin cantik ini adalah nikmat Allah SWT.
Setiap wanita itu unik dan berharga. Menghargai makna kecantikan dari sudut pandang yang lebih beragam bisa menjadi salah satu langkah mewarnai hidup menjadi lebih indah dan cara untuk mensyukuri anugerah Tuhan. Tetapi seringkali kita salah memaknai nilai kecantikan yang sebenarnya dan menganggap bahwa kecantikan wanita hanya tertumpu pada keindahan fisik atau secara lahiriah saja.
Setap wanita terlahir dengan segenap potensi keindahan yang melekat pada dirinya dengan kadar yang berbeda. Setiap kadar potensi tersebut adalah amanah yang harus dijaga dan yang terpenting bagaimana memaknai dan mengelola potensi yang ada. Kecantikan bukan lah semata wajah dan tubuh. Kecantikan secara fisik yang sering kali menjadi standar penilaian seseorang.
Seringkali kita menyaksikan betapa banyak wanita cantik di dunia ini tapi keindahannya hanya sesaat, pribadinya adalah pribadi yang tak menyenangkan, perilakunya tidak cantik bahkan menimbulkan masalah bagi diri sendiri dan orang lain, dan lain sebagainya. Di sisi lain seringkali juga kita melihat seorang wanita yang secara lahir biasa biasa saja namun, kehadirannya sangat dirasakan dan hangat terasa, ucapannya menyenangkan dan wawasannya luas ( sering distilahkan sebagai charming atau menarik).
Lalu, apakah cantik itu dan apakah yang membuat wanita terlihat menarik?
Saat ini presepsi cantik sudah menjadi komoditi komersil. Lihat saja iklan di TV, bagaimana kulit putih dinilai sebagai lambang kecantikan, tubuh tinggi dan slim adalah lambang kebugaran, sehingga lahirlah paradigma vague atau cara pandang yang keliru tentang makna cantik.
Dalam Islam, pengertian cantik adalah Kecantikan hakiki dan ideal adalah kecantikan yang bersumber pada dimensi ilahiyah (hati). Bagi muslimah dan mukminah sejati keinginan untuk menjadi cantik bak bidadari surga merupakan dambaan dan keinginan. Dambaan untuk menjadi wanita cantik nan anggun yang hanya menjadi incaran dan simpanan bagi hamba-hamba Allah yang shalih dan bertakwa.
Islam memandang puncak kecantikan wanita berbanding lurus dengan tingkat ketundukan dan kepasrahannya pada Allah SWT. Rasulullah bersabda: “Ketahuilah, di dalam tubuh itu ada segumpal darah. Bila ia baik maka baik pulalah seluruh tubuh. Dan apabila ia rusak maka rusak pulalah seluruh tubuh. Ketahuilah itu adalah hati.” (HR. Bukhari Muslim)
Hati memainkan peran esensial. Peran hati bagaikan seorang Komando yang mengatur dan mengontrol anggota badan yang lain, semua tunduk kepadanya. Hati menjadi radar motivator yang menggerakkan fungsi akal, emosi dan gerak. Semua terkoordinasi dan terintegrasi dengan cantik sekali yang menghasilakan dan mencerminkan pribadi muslimah yang unggul dan menawan.
“Dunia adalah perhiasan. Dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita shalihah.” (HR. Muslim)
Wanita shalihah adalah wanita yang taat kepada Allah dan Rasulnya. Kemuliaan bukanlah sekedar kecantikan fisiknya. Justru ia berusaha menjaga kecantikan dirinya agar tidak menjadi fitnah.
“Yang telah menciptakanmu lalu menyempurnakan kejadianmu lalu menjadikan(susunan tubuh)mu seimbang. Dalam bentuk apa saja yang Dia kehendaki, Dia menyusun tubuhmu.” (QS. Al-Infithar:7-8)
Keindahan fisik merupakan karunia sekaligus ujian bagi kaum wanita, namun terkadang banyak di antara mereka yang tidak memahami bagaimana memelihara kecantikan yang telah dikaruniakan Allah. Sehingga banyak di antara mereka yang terjerumus karena kecantikan mereka. Ada sebentuk kecantikan yang harus dimiliki wanita yang pasti bisa diraih. Wanita cantik sejati memiliki komitmen kuat dalam berpegang teguh.
Saat mendapati keterbatasan fisik, wanita sholihah tidak akan merasa inferior. Karena hal itu akan menjerumuskan dirinya pada kufur nikmat. Apalah arti keindahan rupa dan raga tanpa disertai kecantikan jiwa dan pekerti, karena bentuk fisik seseorang tidak akan mempengaruhi nilai seseorang di mata Allah. Bersyukur karena terbebas dari ujian kecantikan, dan menyadari bahwa Allah memberikan potensi lain selain keindahan fisik dan paras yang bahkan melebihi kecantikan raga, yaitu sesuatu yang tersembunyi di dalamnya lah yang paling utama; Ketenangan jiwa, kemuliaan akhlaq, kepribadian yang indah dan sehatnya hati.
Kepribadian ialah keseluruhan dari sifat jasmani, pikiran, jiwa dan watak seseorang yang bisa membedakannya dari orang lain baik dalam individualitas maupun budi pekerti. Tujuan seorang wanita berkepribadian sangat banyak. Di antaranya untuk menambah wawasan terkait dengan pembentukan pribadi yang baik, untuk menghadapi kemajuan zaman yang semakin global dengan berbagai kebudayaan, agar menjadi tuntunan bagi generasi selanjutnya, agar lebih memahami eksistensinya sebagai seorang wanita yang benar-benar wanita, agar menjadi wanita yang profesional baik dari penampilan maupun perilaku.
Sering kita dengar istilah Innerbeauty, yaitu kemolekan wanita (sholihah) yang terpancar dari aura dan pesona yang bersumber dari dalam. Beberapa diantaranya yaitu:
Selain itu, wanita muslimah juga harus menjaga kecantikan yang telah dimiliki. Seperti:
Inisiasi mode barat yang telah merasuk ditengah derasnya laju zaman membuat kita jauh akan esensi religius. Dan inilah saatnya kewajiban kita untuk memancarkan alvoid yang telah redup.