Berita MadrasahKamis, 08-September-2022 11:34 2930
Muallimin Online,
Setelah berpulangnya Almaghfurlah KH Abdul Nashir Fattah pada akhir bulan lalu, posisi Kepala Madrasah Muallimin Muallimat 6 Tahun mengalami kekosongan.
Agar tidak terjadi kekosongan yang terlalu lama, hari ini, Kamis (08/09/2022), Madrasah mengadakan Rapat Pimpinan untuk membicarakan dan bermusyawarah dalam menentukan dan menetapkan kepala madrasah baru.
Rapat yang diselenggarakan di Gedung Madrasah Barat tersebut dihadiri jajaran pimpinan Madrasah. Tampak hadir antara lain, KH Abdul Rohim Maruf, KH M Imron Rosyadi, Agus H Moh Abdulloh Rif'an Nashir, KH Abdurrozaq Husni dan jajaran pimpinan lainnya.
Sebelum pembahasan dilakukan, KH Abdul Rohim menyampaikan bahwa, kekosongan Kepala Madrasah harus segera diisi, dengan cara yang tetap mengacu ke tradisi di Madrasah Muallimin Muallimat. "Sesuai yang dipesankan Kiai Nashir, dalam mengisi kekosongan ini, kita tidak melihat senioritas, yang penting memiliki kemampuan", katanya.
Sementara itu, KH Imron Rosyadi Malik, dalam kesempatan tersebut menyampaikan tentang kesamaan pandangannya dengan apa yang disampaikan Pak Rohim. "Saya memperkuat dan mempertegas apa yang disampaikan Pak Rohim. Tidak boleh ada kekosongan Kepala Madrasah. Harus segera ada yang mengisi", tegasnya.
Lebih lanjut, Gus Im secara lebih lugas meneruskan pernyataannya bahwa, yang paling pantas dan pas menggantikan Kiai Nashir adalah Gus Rifan. "Gus Rifan yang membawa mandat dari Kiai Nashir, dan Kiai Nashir yang membawa mandat dari Kiai Fattah selaku muassis Madrasah ini," lanjut Kiai yang hafidzul Quran ini.
Setelah beberapa peserta rapat yang lain memberikan pendapat-nya, rapat kemudian menyepakati dan menetapkan Agus H. Moh Abdulloh Rifan Nashir sebagai Kepala Madrasah Muallimin Muallimat 6 Tahun Bahrul Ulum Tambakberas. Gus Rifan akan tetap dibantu 2 orang wakil kepala, yang saat ini dijabat oleh KH Abdul Rohim Maruf dan KH M Imron Rosyadi.
Setelah disepakati dan ditetapkan dalam rapat, Gus Rifan diberi waktu untuk menyampaikan pesan-pesannya. "Sebagaimana yang telah dijalankan oleh Kiai Nashir, yang dalam membuat keputusan jarang sekali dengan memveto, tetapi selalu dibicarakan terlebih dahulu dalam forum rapat, nanti insyaallah saya juga akan melakukan hal yang sama. Keputusan-keputusan Madrasah akan dibuat secara bersama, kecuali mungkin hal-hal yang penting dan itu kecil sekali", katanya.
"Mohon saya diingatkan jika ada yang kurang tepat", pungkasnya. (ma)