Muallimin Online,
Teater Mimpi siswa Madrasah Muallimin turut menyemarakkan Malam Apresiasi seni santri PP Bahrul Ulum Tambakberas pada Jumat malam (13/7/2018). Kegiatan ini merupakan bagian dalam rangkaian acara memperingati Hari Ulang Tahun Pondok Pesantren ke 193, Madrasah ke 103 dan Haul Masyayikh.
Teater Mimpi yang tampil dalam malam apresiasi seni tersebut mengangkat tema tentang Resolusi Jihad II. Tema ini mengangkat cerita fiktif, tentang Indonesia pada tahun 2030 dengan tokoh Kyai Salam, Ajengan Abbas dan Kyai Qodir serta tokoh antagonis Abu Sungkan Al-Khanthali sebagai sosok teroris.
Cerita yang ditulis alumni Madrasah Muallimin 2009 asal sidoarjo, Lutfi Ghozali, tersebut menceritakan tentang kondisi Indonesia yang dipecah-belah oleh saudara sendiri seagama, yang berbeda aliran dan, banyaknya perbedaan tanpa menghargai satu dengan yang lain, hingga muncul pemberontakan.
Menurut Budi, pemeran Kiyqi Salam, tema ini bisa menjadi benteng bagi kita dan generasi saat ini. “Ini merupakan suatu upaya dari kami dan alumni Muallimin untuk membentengi diri kami sendiri sebagai pemeran dari cerita ini, serta semoga memberikan wawasan, manfaat dan hikmah untuk penikmat seni peran dan penonton dari cerita yang kami sajikan ini”, katanya.
Dalam malam apresiasi seni santri tersebut beberapa madrasah d9an pondok pesantren di bawah naungan Yayasan Pondok Pesantren Bahrul Ulum juga turut serta seperti Al-Ikhlas yang menjadi juara 1 dan Al-Muhajirin 1 menjadi juara 2 dalam cabang lomba peraktikum fiqh. Pondok Al-Muhibbin juara 1 dan Pondok Induk juara 2 dalam cabang lomba Kreasi Nadhom. Selain itu, acara tersebut sebagai ajang apresiasi bagi para pemenang lomba internal putri dan putra serta Pemenang Liga Humapon Pondok Pesantren Bahrul Ulum.
Hari Ulang Tahun Pondok Pesantren ke 193, Madrasah ke 103 dan Haul Masyayikh Bahrul Ulum dimeriahkan dengan beberapa kegiatan, antara lain donor darah, pengobatan gratis, dan lailatus Sholawat yang diselenggarakan pada kamis malam (12/7/2018). Kemarin (14/7/ 2018) santunan 400 anak yatim, al Haflatul Kubro, dihadiri Oleh KH. Said Aqiel Sirodj, MA (Ketua Umum PBNU) dan KH. Syarofuddin (Rembang). (inh/ma)