Muallimin Online,
Pagi itu, belum jam 06.00, 3 buah bis besar sudah berjejer di halaman kantor Yayasan Pondok Pesantren Bahrul Ulum. Menunggu calon penumpang yang datang satu persatu, menggunakan sepeda motor dan beberapa berombongan menggunakan minibus. Tampak 2 orang sibuk menempel daftar nama dan posisi tempat duduk di badan bis, dekat pintu masuk depan belakang, tidak ketinggalan nomor bis juga dipasang di kaca depan dan belakang bis.
Sesuai jadwal dan rencana yang dibuat jauh-jauh hari, rombongan bis ini akan berangkat tepat pukul 06.00 WIB, pada Senin (21/12/2015). Tapi apa mau dikata, jam sudah menunjukkan pukul 06.45 WIB, tetapi tidak semua orang yang didaftar berencana ikut rombongan tidak semuanya datang. Tampak pimpinan rombongan, Maksum Chudlori, S.Ag, sibuk mengecek nama-nama yang sudah datang dan satu persatu masuk ke dalam bis.
Setelah semua peserta datang dan masuk bis, pria yang akrab disapa Gus Maksum, yang juga Humasy Madrasah Muallimin 6 Tahun Bahrul Ulum tersebut memberi aba-aba agar semua bis bergerak meninggalkan Bahrul Ulum menuju destinasi pertama rombongan, yaitu Wisata Bahari Lamongan (WBL) di Paciran Lamongan.
Rombongan yang membawa guru-guru dan pegawai Madrasah Muallimin Muallimat beserta keluarganya tersebut dalam rangka RIHLAH MADRASAH, menuju destinasi WBL, Makam Maulana Ibrahim Asmoroqondi, Silaturrahium ke Bupati Tuban dan Makam Sunan Bonang.
Menurut Drs. Kasturi Ahmad, Kepala Adm Madrasah, kegiatan Rihlah ini diadakan rutin 2 tahun sekali. “Untuk memberikan tempat bagi guru-guru, pegawai beserta keluarga untuk berlibur secara bersama-sama, juga menjaga kekompakan dan kebersamaan antara guru-guru dan pegawai-pegawai”, katanya.
Guru dan pegawai yang ikut dalam kesempatan Rihlah kali ini, menurut Maksum sekitar 150 orang. “Banyak peserta yang sebelumnya sudah daftar dan memesan kursi, ternyata pada hari keberangkatan ada halangan, dan itu jumlahnya cukup banyak lebih 20 orang”, katanya.
Kebersamaan di WBL
Setelah menempuh perjalanan sekitar 3 jam, akhirnya rombongan tiba di lokasi WBL sekitar pukul 10.45 WIB. Wakil Kepala rombongan, Sukardiyono, S.Ag, begitu tiba di lokasi WBL langsung mengumpulkan seluruh rombongan di depan pintu masuk WBL. Tampak pria yang biasa dipanggil PAk Diyon tersebut sibuk menghitung seluruh rombongan. “Mohon semua rombongan untuk berkumpul di ruang tunggu pintu masuk”, teriaknya.
Hal ini dia lakukan, karena dia yang bertanggungjawab membeli tiket bagi seluruh rombongan. Harga tiket yang harus dibayar untuk setiap pengunjung yang tingginya di atas 85 cm sebesar Rp. 80.000,- Hal ini sedikit lebih mahal dibanding saat hari biasa, tidak iburan sekolah seperti sekarang.
Pada saat pembagian tiket ini, tampak keluarga Drs. Marsikhan Mansur, salah satu pengajar di Madrasah datang di lokasi. Keluarga Pak Marsikhan tidak ikut rombongan dari Jombang, karena dia berangkat dari tanah kelahirannya, yang jaraknya hanya 2 Km dari lokasi WBL.
Setelah semua anggota rombongan mendapatkan tiket, tepat adzan Dluhur berkumandang, sekali lagi Pak Diyon dengan suara lantang memberikan woro-woro kepada semua rombongan. “Silahkan kepada bapak-bapak, ibu-ibu dan saudara-saudara semua untuk menikmati berbagai wahana di sini, tetapi nanti tepat pukul 16.00 WIB dimohon untuk kembali berkumpul di bis, dan kita menuju destinasi selanjutnya”, teriaknya.
Setelah semua rombongan masuk ke lokasi WBL, semua berjalan sendiri-sendiri bersama dengan keluarga masing-masing. Sedangkan yang sendirian dan tidak bersama keluarga tampak luntang-lantung sendiri menikmati angin laut yang sangat segar.
Berbagai wahana tersedia di WBL, mulai dari yang biasa-biasa saja dan diperuntukkan bagi anak-anak, sampai wahana ekstrim yang bisa dicoba bagi yang bernyali. Menurut salah satu peserta Rihlah, di WBL ini enak, karena wahana yang tersedia tidak lagi membayar. “Hampir semua wahana disediakan secara gratis, kecuali beberapa yang harus bayar lagi. Ini enaknya di WBL”, katanya sambil wanti-wanti untuk tidak disebut namanya.
Setelah puas menikmati seluruh wahana yang ada di WBL, semua peserta menuju tujuan selanjutnya, yaitu ke Makam Maulana Ibrahim Asmoroqondi, Silaturrahim ke bupati Tuban dan ke Makam Sunan Bonang. (ma)