Muallimin Online,
Kegiatan rukyatul hilal (melihat bulan) yang rutin diselenggarakan Madrasah Muallimin Muallimat, dan diikuti siswa kelas 5, pada Senin (16/04/2018) kemarin masih belum berhasil melihat hilal.
Kegiatan yang diikuti oleh 86 siswa kelas 5, 10 orang pengurus OSIS dan 8 orang guru tersebut, belum berhasil melihat hilal. Demikian disampaikan salah satu guru pembimbing, Bambang Hariadi, M.Pd.
Kegiatan rukyatul hilal yang diselenggarakan di Pantai Gebang Bangkalan Madura tersebut, dipimpin oleh guru Ilmu Falak, KH Mujib Adnan, bekerja sama dengan Tim Lembaga Falakiyah Nahdlatul Ulama (LFNU) Bangkalan dan LFNU Nganjuk.
Rombongan dari Madrasah Muallimin dan Tim LFNU Nganjuk berangkat dari Jombang menuju lokasi rukyatul hilal di Pantai Gebang Bangkalan sekitar pukul 13.00 WIB. Begitu sampai di lokasi rombongan disambut tim LFNU Bangkalan dan Mahasiswa tugas observasi Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.
Setelah tiba di lokasi, guru pembimbing dan para siswa menata benang penentuan arah angin: utara-selatan, barat-timur; dan penentuan azimut bulan dan matahari.
Sambil menunggu waktu tibanya hilal nampak sesuai dengan hitungan (hisab), menurut Pak Bambang, acara diisi dengan kegiatan ceremonial. Dalam acara ini, sambutan dari Madrasah Muallimin diwakili KH Mujib Adnan, yang menyampaikan ucapan terimakasih. “Kami selaku wakil Madrasah Muallimin mengucapkan terima aksih yang sebesar-besarnya kepada para kiyai, terutama dari tim LFNU Bangkalan dan Nganjuk”, katanya.
Lebih lanjut Kiyai Mujib menyampaikan bahwa, kegiatan rukyatul hilal merupakan salah satu kegiatan belajar dalam Ilmu Falak di Madrasah Muallimin Muallimat 6 Tahun Bahrul Ulum Tambakberas. “Kegiatan ini merupakan bagian dari pembelajaran yang diselenggarakan Madrasah yang diikuti oleh siswa”, terangnya.
Sementara itu, pimpinan tim LFNU Nganjuk, KHM Dziya’urrohman, dalam kesempatan tersembut menyampaikan bahwa, melakukan rukyatul hilal sampai bisa melihat hilal itu merupakan fadhol dari Allah. “Saat kita tidak atau belum bisa melihat hilal hukan berarti rukyah kita gagal. Karena kita sdh melakukan dengan melakukan hisab terlebih dahulu” jelasnya sambil memotivasi.
Sedangkan menurut salah satu tim LFNU Bangkalan, kendala utama melakukan rukyah hilal di pantai adalah adabya uap air pantai yang membentuk awan. “Kendala utama melakukan rukyah di pantai adalah seringkali terhalang oleh uap air pantai yang menjadi mendung, sehingga menghalangi pandangan”, katanya. (ma)