Muallimin Online,
Pagi-pagi sekali, siswa Madrasah Muallimin Muallimat sudah berdatangan ke Madrasah. Tidak seperti hari-hari biasa, dimana setiap siswa menenteng buku dan kitab, pada hari ini mereka datang ke Madrasah tanpa ada tentengan apapun.
Tampak aura bersemangat menerpa wajah-wajah mereka. Namun tidak sedikit yang berbalut rasa gembira, disamping sedikit menampakkan rasa khawatir. Jika dilihat dari langkah kedatangan di pintu gerbang Madrasah, serasa tidak ada yang perlu mereka khawatirkan.
Pagi ini, Ahad (15/12), mereka para siswa putra dan putri menerima rapor hasil Penilaian Akhir Semester (PAS) tahun ajaran 2024/2025. Namun, sebelum mereka masuk ke ruang kelas-nya masing-masing dan, bertemu dengan guru wali kelasnya untuk menerima rapor, seluruh siswa mengikuti apel pengarahan dari Kepala Madrasah dan Bidang Kesiswaan.
Yang mewakili Kepala Madrasah, di hadapan dua ribuan siswa putri menyampaikan dan mengiingatkan kembali tentang Visi Madrasah Muallimin Muallimat, yang menjadi visi semua orang yang ta'alluq (gumantung, Jawa-red) dengan Madrasah Muallimin Muallimat.
Dalam kesempatan tersebut disampaikan bahwa, Visi Madrasah Muallimin Muallimat adalah "Terwujudnya insan berakhlaq karimah, berilmu pengetahuan dan terampil berkiprah di masyarakat".
Berakhlaq karimah adalah bersikap yang baik kepada semua orang. Dalam kitab al akhlaqu lil banat disebut bahwa, anak yang berakhlaq adalah yang menghormati orang tua, guru, teman yang lebih besar dan semua orang yang lebih besar, serta menyayangi teman yang setara dan lebih kecil dan semua orang yang lebih kecil.
Berilmu pengetahuan adalah memiliki ilmu pengetahuan yang diajarkan di Madrasah. Untuk mendapatkannya, maka harus mudzakarah (belajar) dengan sungguh-sungguh. Kepala Madrasah Muallimin Muallimat tahun 80 dan 90-an, K.H. Abdul Djalil, dalam setiap kesempatan selalu menyampaikan syiir:
بجد لا بجد كل مجد # فهل جد بلا جد بمجد
Kemulyaan (ilmu) hanya bisa diperoleh dengan kesungguhan, tidak bisa dengan mengandalkan orang tua.
Agar ilmu bisa tertancap dalam hati dan pikiran, maka tidak ada jalan kecuali dengan belajar secara sungguh-sungguh.
ثبوت العلم بالمذاكرة
Tertancapkannya ilmu di dada hanya bisa diupayakan dengan mudzakarah (belajar).
Sedangkan terampil berkiprah di masyarakat, bisa diperoleh dengan banyak latihan. Terampil di sini, dalam konteks Muallimin Muallimat adalah terampil membaca kitab kuning, terampil menyampaikan ilmu dan terampil berorganisasi.
Memiliki ilmu tetapi tidak terampil menyampaikan ilmu, maka tidak bisa melakukan nasyrul ilmi (menyebarkan ilmu). Sehingga ilmu-nya hanya dimiliki sendiri. Terampil menyampaikan ilmu terkait dengan kemanfaatan ilmu.
Kegiatan apel pada pagi itu, diakhiri dengan pembacaan doa oleh K.H. Lukman Hakim Mahfudz, yang berpesan di akhir doa, dengan menyampaikan bahwa, K.H. Abdul Nashir Fattah dulu selalu menekankan agar saat melakukan pertemuan, rapat dan lain-lain mesti dimulai dan diakhiri dengan membaca surat al 'Ashr tiga kali. Penjelasan tentang hal ini disebutkan di dalam kitab syarah Fathul Qorib.
Mulai besok, Senin (16/12) sampai tahun depan Rabu (01/01), sesuai surat edaran Madrasah, kegiatan pembelajaran diliburkan. Kegiatan pembelajaran akan dimulai kembali pada Kamis (02/01) tahun depan. (Alba)