Muallimin Online,
Sesungguhnya dengan menyebut nama-nama orang sholih akan menurunkan rahmat Allah SWT kepada umat. Demikian disampaikan KH Abdul Nashir Fattah, Rais Syuriah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jombang, yang sekaligus Kepala Madrasah Muallimin Muallimat Bahrul Ulum Tambakberas, dalam kegiatan hataman membaca kitab Shohih Bukhori, karya Imam Abu Abdillah Muhammad Bin Ismail al Bukhori, yang diselenggarakan PCNU Jombang, pada Senin (13/10).
Menurut Kiyai Nashir, dalam kitab Shohih Bukhori, ada ribuan nama-nama para sahabat Nabi SAW, tabiin dan tabiit tabiin serta para perawi hadist, yang semuanya merupakan orang-orang sholih. "Setidaknya, dalam membaca Shohih Bukhori, mulut-mulut kita dibasahi oleh nama-nama orang sholih, dan menyebut nama-nama tersebut akan bisa menurunkan Rahmat Allah SWT," terangnya.
"Karena itu kenapa kita melakukan hataman ini. Guru-guru saya KH Sahal Mahfudz, Sayyid Muhammad al Maliki dan yang lain-lainnya melakukan amalan hataman ini. Termasuk Hadratussyaikh KH Hasyim Asyari, juga Kiyai Fattah," lanjutnya.
"Dalam kesempatan mendatang, saya akan memberikan sanad hataman yang bisa dikumpulkan tidak hanya melalui saya. Tapi juga dengan yang lain. Saya menerima ijazah sanad dari guru-guru saya. Semua sanad itu nyambung sampai di Syech Yasin Al Fadani. Kiyai Taufiq (KH Taufiqurtahman Muhid, red) juga punya sanad dari Kiyai Mahfud dari Hadratusyaikh Hasyim Asyari. Nanti kita kumpulkan," harapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Kiyai Nashir, sebelum memulai membaca dan menghatamkan hadist dalam kitab Shohih Bukhori tersebut, kembali mengijazahkan Hadist musalsal bil awwaliyah. Menurutnya ini menjadi tradisi para guru-gurunya serta para ulama saat sebelum memberikan pelajaran Hadist, selalu dimulai dengan ijazah Hadist musalsal bilawwaliyah. Hadist tersebut yang dibacakan secara musalsal (bersambung) mulai dari Nabi Muhammad SAW sampai sekarang. Hadist tersebut berbunyi: Arrahimuna yarhamukumullah. Irhamuu man fil ardi, yarhamukum man fissama'.
Kegiatan yang diselenggarakan di gedung Madrasah Muallimin Muallimat II dusun Gedang Tambakrejo tersebut diikuti 51 orang dari oleh pengurus harian PCNU Jombang, Lembaga Bahtsul Masail (LBM) NU Jombang, Lembaga Falakiyah (LF) NU Jombang, Aswaja Center, RMI NU Jombang, serta guru-guru Muallimin Muallimat dan pengurus Pondok Induk Bahrul Ulum.
Tampak hadir dari jajaran Musytasyar, KH Taufiqurrahman Muhid. Dari jajaran Syuriah, KH Mukhlis Dimyati, K. Solahudin Sofwan dan, KM Sholeh. Juga hadir Ketua Tanfidziyah KH Salmanudin Yazid dan Wakil-wakil Ketua, serta Ketua MWCNU Jombang Kota, KH Asyharunnur dan Ketua MWC Mojowarno, K. Usman.
Sedangkan dari pimpinan dan guru Muallimin Muallimat tampak KH M Imron Rosyadi, KH Anshori Sehah, KH Lukman Hakim Mahfud, KH Abdurrozaq Husni serta guru-guru yang lain.
Dalam hataman tersebut, semua peserta mendapatkan 1 jilid yang berisi 20 lembar photo copy kitab Shohih Bukhori, kemudian setiap peserta membaca tanpa memberi makna. Setiap peserta membutuhkan waktu sekitar 2 jam untuk menyelesaikan bacaannya.
Kegiatan hataman yang diinisiasi Kiyai Nashir ini, merupakan usaha bathin menghadapi wabah pandemi Covid-19 dengan berharap turunya Rahmat Allah SWT, dan sudah berjalan yang kedua. Hataman yang pertama diselenggarakan di PP Babussalam Kalibening Mojoagung, 2 bulan yang lalu. (ma)