Muallimin Online,
Di tengah-tengah dunia pendidikan yang penuh dengan ketidakjujuran, terutama saat dilaksanakannya Ujian Nasional (UN), dimana beberapa sekolah/madrasah dengan berbagai cara berusaha agar siswa-nya bisa lulus dalam ujian, Madrasah Muallimin Muallimat Bahrul Ulum Tambakberas Jombang, yang melaksanakan ujian sendiri tetap menjaga tradisi, dimana kelulusan ditentukan apa adanya, sejujur-jujurnya sesuai dengan hasil yang telah dicapai oleh siswa.
Hal ini terlihat dari pengumuman yang dilakukan saat dilaksanakannya Muwadaah (Wisuda) Kelas VI Madrasah Muallimin Muallimat pada Sabtu (04/05) di Aula Madrasah Muallimin Muallimat. Dalam surat keputusan kepala madrasah yang dibacakan oleh Musyafak, S.Ag, salah satu pengajar di Madrasah Muallimin Muallimat, dari 179 siswa-siswi yang telah mengikuti ujian tulis, ada 27 siswa-siswi yang dinyatakan tidak lulus.
Lebih lanjut Musyafak menyampaikan, “ujian membaca kitab kuning, siswa-siswi yang dinyatakan lulus sebanyak 154 siswa, dan yang dinyatakan tidak lulus sebanyak 25 siswa. Sedangkan ujian praktek mengajar, 175 siswa dinyatakan lulus dan 4 siswa dinyatakan tidak lulus”.
Tingkat kelulusan yang tinggi ini merupakan hasil dari ujian Muallimin Muallimat yang diadakan berbeda dengan ujian yang mengikuti kurikulum nasional. Disamping melaksanakan Ujian Nasional (UN), Muallimin Muallimat juga menyelenggarakan ujian untuk mata pelajaran kurikulum Muallimin Muallimat yang terdiri dari 80% pelajaran agama dan 20% pelajaran bidang studi umum (sosiologi, antropologi, sejarah, matematika, dan bahasa inggris).
Dalam kesempatan tersebut juga diumumkan siswa terbaik, yang pada tahun ini, untuk terbaik pertama diraih oleh Citra Putri Sari dari Sukolilo, Sukodadi Lamongan, dan terbaik kedua dan ketiga diraih oleh Putri Nurfaizah dari Tambakbulak, Tambakrejo, Sidoarjo dan Halifatim Muslimah dari Gresik.
Menurut Humasy Madrasah Muallimin, Maksum Chudlori, S.Ag, tingginya ketidaklulusan siswa Muallimin ini bukan menjadi ancaman bagi Muallimin dan siswa, tetapi justru Muallimin ingin terus menjaga agar kualitas pendidikan di Muallimin terus terjaga. “Salah satu untuk menjaga kulaitas pendidikan tersebut adalah melakukan evaluasi secara apa adanya, tanpa ada katrolan atau perbaikan nilai, karena itu justru akan melemahkan kualitas, disamping itu juga sebagai upaya menanamkan kejujuran kepada siswa”, ungkap pria beranak dua ini. (mus)