Muallimin Online,
Pimpinan Madrasah Muallimin Muallimat 6 Tahun Bahrul Ulum, kembali menerima kunjungan studi banding dari lembaga pendidikan lain. Sekitar 25 orang dari beberapa lembaga pendidikan di bawah naungan Yayasan Pondok Pesantren Darussalam Blokagung Banyuwangi berkunjung studi banding pada Kamis (24/10).
Mereka tampak diterima jajaran pimpinan Madrasah Muallimin Muallimat antara lain KH Abdul Rokhim Maruf, H. Abdullah Rifan, H. Abdurrazaq Husni, Ahsanun Naim dan Ahmad Musyaffak, di salah satu ruang Madrasah.
Pimpinan Rombongan studi banding, KH Abdul Kholiq Syafaat, dalam kata pembuka menyampaikan salam dari keluarga besar PP Darussalam, terutama keluarga besar anak-anak dzurriyah KH Syafaat.
Selanjutnya dia menyampaikan maksud kunjungannya ke Madrasah Muallimin Muallimat. "Kunjungan ini, terutama untuk belajar sistem pendidikan, pengelolaan keuangan dan kepesantrenan," katanya.
"Kami juga minta maaf, karena ketika kami datang, pas tengah hari, bertepatan dengan masih ada kegiatan belajar di Madrasah ini," tambahnya.
Sebelum pertemuan formal dengan jajaran pimpinan, peserta kunjungan studi banding sudah berdiskusi secara informal, dan justru dalam diskusi informal tersebut menurutnya, informasi sudah banyak didapatkan, terutama terkait hal-hal yang dibutuhkan.
Sementara itu, Wakil Kepala Madrasah, KH Abdul Rokhim Maruf, dalam sambutannya menyampaikan ucapan terimakasih dan permohonan maaf, jika dalam menerima tamu masih kurang baik.
Selanjutnya Pak Rokhim menyampaikan terkait kondisi Madrasah saat ini. "Dalam tiga tahun ini, perkembangan jumlah murid di Madrasah Muallimin Muallinat sangat besar, sehingga kebutuhan ruangan dirasa kurang. Karena itu, kami terus menambah jumlah ruang. Apalagi saat ini putra dan putri masuk pagi semua," katanya.
Perkembangan jumlah kelas ini juga berdampak pada kebutuhan guru. Sehingga kita tidak hanya merekrut guru dari alumni, karena tidak lagi mencukupi. Tetapi juga merekrut guru dari alumni pondok-pondok salaf lain. Meskipun hal ini juga terkendala, karena tidak bisa dimasukkan dalam program Emis.
Lebih lanjut, Pak Rokhim menyampaikan tentang tantangan mengelola Madrasah seperti Muallimin Muallimat. Karena satu sisi kita menggunakan kurikulum salaf, sementara sisi lain kita mengikuti ujian nasional. Inilah tantangan sulit yang selama ini kami hadapi. Dengan mengikuti ujian nasional, berarti kita juga harus mengikuti program-program pendidikan pemerintah.
Dalam perkembangannya, menurut Pak Rokhim, saat ini Madrasah juga membuat dan mengembangkan Program Khusus persiapan. Program khusus ini ditujukan bagi siswa dari SD/MI atau SMP/MTs. Saat ini siswa Program Khusus ini juga sangat besar, sekitar 800 siswa putra putri. (ma)