Muallimin Online,
Memulai tahun pelajaran baru 2019-2020, Madrasah Muallimin Muallimat 6 Tahun Bahrul Ulum, seperti yang diberitakan sebelumnya terkait agenda awal tahun Madrasah, menyelenggarakan Rapat Awal Tahun, kemarin Ahad (30/06).
Rapat yang diikuti oleh Kepala Madrasah, Wakil Kepala Madrasah dan semua pendidik dan tenaga kependidikan tersebut membicarakan beberapa hal, antara lain jadwal pelajaran dan guru pengampunya, kurikulum program khusus kelas A dan, absensi (tingkat kehadiran) guru.
H. Abdul Rokhim Maruf, Wakil Kepala Madrasah, yang memimpin rapat menyampaikan semakin sulitnya penyusunan jadwal pelajaran, karena beberapa hal. "Pembuatan jadwal pelajaran semakin lama semakin sulit, karena di Muallimin ini, siswa semakin banyak, dan tentu kelas juga semakin banyak," katanya membuka rapat.
"Untuk menjawab kesulitan itu, maka kemudian Madrasah membuat Tim Penyusun Jadwal, dibagi tiga. Untuk kelas 1-3 reguler ditangani Pak Ulil, kelas 4-5 ditangani Pak Musyaffak dan Program Khusus Kelas A ditangani Pak Naimm Tim ini dikoordinasi Gus Rifan dan dibantu Pak Kasturi," katanya menguaraikan anggota Tim, yang sebelumnya penyusunan jadwal hanya dilakukan satu orang.
Lebih lanjut Pak Rokhim menjelaskan bahwa, dalam penyusunan jadwal ini ada banyak kesulitan. Karena itu mohon hal tersebut menjadi perhatian. "Jika ada yang belum sesuai silahkan berhubungan dengan anggota Tim. Namun ya harus banyak kompromi," jelasnya.
Dalam rapat yang diselenggarakan di dua ruang kelas tersebut, Pak Rokhim juga menyampaikan harapan ke depan terkait dengan jumlah jam pelajaran yang diampu setiap guru. "Agar pembelajaran bisa berjalan dengan baik dan penilaiannya sama, maka dalam satu tingkat kelas, untuk satu mata pelajaran, ke depan harus diampu hanya satu guru. Misalnya guru Nahwu kelas 1B, gurunya satu orang saja untuk 4 rombongan belajar (rombel) 1B. Hal ini untuk menjaga kualitas penilaian. Nah... untuk mencari guru seperti ini sangat sulit. Pada tahun ini, rencana awal kita akan menerapkan 24 jam pelajaran untuk setiap guru, ternyata masih belum bisa. Tapi ke depan harus kita lakukan," terangnya.
Terkait sistem pendidikan, Pak Rokhim menyampaikan tentang Silabi Kelas 2A yang telah disusun. "Alhamdulillah, pada tahun ini telah disusun buku silabi untuk kelas 2A, yang dilakukan selama satu tahun, dengan melibatkan dan dibuat guru sendiri melalui muasyawarah seluruh guru kelas 2A. Dalam buku ini telah tersusun struktur kurikulum dan indikatornya. Ini pelajaran salaf tapi sudah bisa dibuat SKL beserta indikator-indikatornya. Mudah-mudahan untuk kelas 3A bisa dibuat tahun depan. Kalah bisa semua jenjang kelas memilikinya," katanya.
Menjawab pertanyaan salah satu peserta rapat, terkait dengan guru yang ditunjuka sebagai wali kelas, lelaki asli Lamongan ini juga mengingatkan fungsi wali kelas, yang sementara sering diabaikan. "Mohon kepada bapak ibu yang ditunjuk sebagai wali kelas untuk selalu mengontrol siswa dan selalu komunikasi dengan pihak wali siswa dan guru BP. Tidak hanya mengontrol masuk dan tidak nya siswa, tetapi juga mengontrol terkait kemampuan siswa dalam belajar dan kedisplinan termasuk masalah pembayaran," urainya. (ma)