Muallimin Online,
Kegiatan belajar mengajar (KBM) di Madrasah Muallimin Muallimat Bahrul Ulum Tambakberas, untuk semester genap mendatang (tahun pelajaran 2021-2022), diupayakan untuk ditingkatkan, namun karena masih dalam kondisi masa pandemi, maka tetap dilakukan dengan protokol kesehatan.
Demikian disampaikan Kepala Madrasah, KH Abdul Nashir Fattah, dalam Rapat Pimpinan Madrasah, pada Senin (06/12). Lebih jauh, Kiyai Nashir menyampaikan, "harus ada peningkatan dari sebelumnya, tetapi karena masih kondisi tidak normal, dan kita terkait dengan kebijakan pemerintah, pondok dan terkait dengan masyarakat, maka peningkatannya tetap melihat kondisi yang berkembang", katanya.
Peningkatan yang dimaksud Kiyai Nashir adalah terkait penambahan waktu (durasi) belajar. Pada semester ganjil kemarin, setiap kelas menerima 6 jam pelajaran, dengan waktu 20 menit setiap jam pelajaran. Kelas-pun dipisah menjadi dua shift KBM. Shift pertama untuk kelas 1-3, dan shift kedua untuk kelas 4-6. Kiyai Nashir menyerahkan kepada rapat terkait durasi jam belajarnya.
Dalam rapat yang diikuti 17 orang yang terdiri jajaran Wakil Kepala, Pembantu Waka, Ka TU dan operator itu, dibahas tentang evaluasi KBM semester genap 2021-2022, perencanaan untuk KBM semester genap, respon terhadap surat Yayasan Pondok Pesantren Bahrul Ulum (YPPBU), terkait liburan dan pembelajaran daring.
Dalam laporannya, Waka III, H. Abdulloh Rifan menyampaikan bahwa, terkait dengan keaktifan siswa, sebelum PTS Ganjil, ada 6-8% siswa tidak masuk KBM. "Namun, setelah PTS menjelang PAS gasal, siswa masuk susah 99%. Satu persen karena terkena sangsi absen dan sakit", katanya.
"Pada waktu pelaksanaan PAS gasal, pelanggaran siswa ada penurunan. Hari pertama 35 siswa melakukan pelanggaran. Namun, hari ketiga turun menjadi 15 siswa. Pada hari pertama, siswa mungkin belum memahami sosialisasi yang dilakukan", terangnya.
Sementara terkait dengan keaktifan guru, menurut Gus Rifan, ada beberapa guru yang prosentase kehadirannya sangat rendah, namun karena alasan sakit. "Yang lain, ada yang prosentasenya di bawah 60% dalam satu semester. Ada sekitar 11 orang guru, yang memiliki prosentase di bawah 60%", lanjutnya.
Terkait dengan masalah ini, dalam rapat diusulkan, Madrasah harus memperhatikan secara serius, dan harus memberi surat peringatan kepada guru bersangkutan.
Dalam rapat juga diusulkan tentang permintaan beberapa guru, agar Madrasah menyelenggarakan diskusi dengan mendatangkan narassumber dari berbagai lembaga pendidikan lain, sebagai pengayaan juga refreshing para guru dalam mengajar.
Menanggapi surat dari YPPBU tentang hari libur dan kepulangan santri, serta pembelajaran secara daring, Rapat menyepakati untuk melaksanakan keputusan Yayasan, dan Madrasah akan melaksanakan pembelajaran secara daring mulai 20 Desember 2021 sampai 3 Januari. Teknis pelaksanaan akan diatur bagian Kurikulum. (ma)