Madrasah Muallimin Muallimat 6 Tahun Bahrul Ulum Tambakberas, yang sering disebut dengan MMA, merupakan salah satu madrasah yang berada dalam naungan Yayasan Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas Jombang. Madrasah tersebut didirikan oleh KH Abdul Fattah Hasyim pada tahun 1953.
MMA merupakan madrasah yang mengajarkan ilmu-ilmu agama salaf dan ilmu-ilmu umum kepada para siswanya. Perbandingan pelajaran agama dengan pelajaran umum adalah 80% berbanding 20%. Setelah sekian puluh tahun berjalan, MMA sudah mencetak ribuan alumni. Para alumni tersebut berkiprah di berbagai bidang di masyarakat. Para alumni tersebut menjadi insan yang bisa berguna dan bermanfaat di masyarakat.
Salah satu alumni Madrasah Muallimin Muallimat yang saat ini terus berkiprah di masyarakat dalam bidang pendidikan adalah Moch Kharisun Naufal, yang masuk MMA pada tahun 2002 dan lulus pada tahun 2008.
Setelah lulus dari MMA dan kembali ke rumah, Pak Kharisun langsung berkiprah sebagai pengajar di Madrasah Diniyyah Al-Kautsar Dukuh, Kutorejo, Pandaan Pasuruan. Khidmah di Madrasah Diniyah tersebut dijalaninya dengan sepenuh hati, dan sebagai cara dalam mengamalkan ilmu yang dipelajari di MMA. Pengabdian di Madrasah Diniyah tersebut dijalaninya sampai sekarang.
Seiring berjalannya waktu, Pak Kharisun juga dipercaya untuk mengajar di Sekolah Dasar Nahdlatul Ulama (SDNU) dan Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Ulama (MtsNU) Al Kautsar di desa yang sama sejak tahun 2010 sampai sekarang.
Meskipun sudah mengajar di madrasah formal, Pak Kharisun tidak meninggalkan pengabdiannya di Madrasah Diniyah. Karena mengajar di Madrash Diniyah merupakan pengadian yang dijalaninya dengan sepenuh hati. Hal ini sesuai dengan pesan-pesan yang diterima dari para masyayikh dan guru di MMA.
Selama belajar di Madrasah Muallimin Mualimat, Pak Kharisun merasa bersyukur karena pernah merasakan belajar di MMA, yang baginya sangat luar biasa, yang mungkin sampai sekarang Madrasah ini menjadi barometer dan favorit bagi santri yang ingin mendalami ilmu agama Islam. Karena di sana diajarkan ilmu pengetahuan yang begitu komplit dan mendalam terutama di berbagai fan ilmu agama Islam.
Yang pasti menurutnya, yang menjadi kelebihan sekolah di MMA adalah adanya faktor X (ilmu yang barokah dan manfaat). Hal ini betul-betul dirasakan setelah menempuh belajar di MMA.
Ditambah lagi, menurutnya, staf pendidik dan pengajarnya yang langsung di bimbing (diajar) oleh dewan guru yang kebanyakan para kiai, pengasuh Pondok Pesantren Bahrul Ulum dan beberapa guru ada yang juga yang berprofesi sebagai dosen.
Ringkasnya, MMA itu sekolahan yang sangat istimewa, komplit dan menyenangkan. “Menurut kami MMA adalah sekolah yang unik, penuh dengan ilmu dan diajarkan dan dipraktekkannya akhlaq yang mulia. MMA itu tiada duanya bagi yang pernah merasakan belajar disana, MMA is the best pokoknya,” katanya dengan penuh semangat.
Terakhir, Pak Kharisun berpesan kepada adik-adik yang masih belajar di Madrasah Muallimin Muallimat untuk selalu bersungguh-sungguh.
“Bagi adik-adik yang masih belajar di MMA, kalau ingin alim, mendapatkan ilmu yang banyak ya harus bersungguh-sungguh, "man Jadda wajada", jangan mengandalkan nasab, karena ilmu tidak bisa diturunkan dan harus belajar sendiri,” katanya.
Selanjutnya Pak Kharisun juga berpesan untuk selalu berkhidmah. “Berusahalah selalu berkhidmah, memulyakan dan menghormati semua dewan guru, Jangan sekali-kali berburuk sangka apalagi mempunyai unek-unek (perasaan) yang tidak baik terhadap guru-guru kalian, agar mendapatkan ilmu yang manfaat dan barokah”, pungkasnya.
Pewawancara dan penulis: M. Imamuddin Roshief
Editor: ma