• madrasatuna.1953@gmail.com
  • 0321-865280 (Putri) / 0321-3083337 (Putra)
  • Home
  • Profil
    • Sejarah
    • Visi dan Misi
    • Sambutan Kepala Madrasah
    • Struktur Personalia Organisasi
    • Jenjang Belajar Dan Ijazah
    • Data Guru
  • Program
    • Program Strategis 5 Tahun (2023-2028)
    • Rencana Kerja 1 Tahun (2023-2024)
    • Rencana Kerja 1 Tahun (2024-2025)
  • Publikasi
  • Pengumuman
  • Download
  • Kontak

Kebersamaan Di Bawah Payung Sisa Banner

  • Home
  • Berita
Berita Madrasah Minggu, 03-Maret-2019 16:59 2988
Muallimin Online,
Cuaca di wilayah kabupaten Jombang seminggu terakhir cukup terik, hujan belum lagi turun, meskipun kelembaban udara (humidity) mencapai 100% di pagi hari. 
 
Namun sejak Jumat (01/03), wilayah Jombang kembali diguyur hujan dengan kategori lebat. Sejak hari itu, hampir setiap habis waktu Dluhur, langit Jombang diselimuti awan tebal yang menumpahkan air hujan dalam intensitas tinggi.
 
Tak pelak saat hari pertama siswa Muallimin mengikuti ujian Penilaian Tengah Semester (PTS), Sabtu (02/03), habis Dluhur, mereka harus berjuang menerobos lebatnya bulir-bulir air hujan yang jatuh dari langit, saat berangkat dari kamar pondok yang tersebar di sebagian besar wilayah Tambakberas, menuju ke gedung Madrasah Timur di dusun Gedang Tambakrejo.
 
Kondisi tersebut dialami semua siswa, tidak terkecuali siswa yang menetap di Pondok Induk Bahrul Ulum. Pilihannya dua, tetap berangkat ke Madrasah dengan basah kuyup, atau tidak berangkat dengan resiko tidak ikut ujian PTS. Sementara tidak ada dalam tradisi santri menyimpan payung untuk sedia saat hujan.
 
Bagaimana caranya agar bisa sampai di Madrasah, yang jaraknya sekitar 750 meter ke arah timur menuju dusun Gedang dari pondok yang terletak di dusun Tambakberas, tanpa payung tetapi tidak terciprat air hujan, sehingga tidak basah kuyup saat sampai di Madrasah.
 
Belum diketahui siapa inisiator awalnya. Dalam mengatasi masalah tersebut, siswa Muallimin yang bertempat di Pondok Induk Bahrul Ulum, memanfaatkan plastik sisa banner acara pondok ukuran kira-kira 3x6 meter sebagai payung bersama. 
 
Plastik sisa banner tersebut di buka lebar, dan sekitar 20 siswa berada di bawahnya. Mereka secara bersama-sama mengangkat tangannya untuk memegang pinggiran plastik, sementara siswa yang ada di tengah rombongan mengangkat tangan untuk menyangga agar plastik banner bisa berjalan rata tanpa cekungan yang menahan air hujan.
 
Rombongan siswa dengan payung bersama dari sisa banner membutuhkan kekompakan dalam berjalan. Satu orang saja di antara mereka tidak memiliki langkah yang sama, maka seketika akan terjadi benturan beruntun, dan tentu akan menggoyahkan pegangan tangan, selnjutnya bisa mengibaskan plastik banner yang disanggah bersama. 
 
Jika dilihat dari jauh, rombongan payung plastik banner tersebut seperti hewan kaki seribu, yang berjalam saling menopang antar kaki. 
 
Walhasil, dengan memanfaatkan plastik sisa banner tersebut, siswa-siswa sampai ke Madrasah tanpa basah kuyup, atau kalaupun basah tidak sampai kuyup, yang tentu akan rentan terhadap kondisi tubuh. Karena bisa masuk angin jika pakaian yang digunakan basah kuyup dalam beberapa jam, atau minimal pakaian basah kuyup akan membasahi lantai, bangku Madrasah, bahkan mungkin juga membasahi naskah soal ujian. 
 
Kreatifitas memang banyak muncul dari keterdesakan dan keterbatasan. Santri yang hidup serba terbatas, banyak memunculkan kreatifitas, dan inilah yang dibutuhkan kelak dalam menghadapi kehidupan yang lebih riil di tengah masyarakat. (ma)

Bagikan :

Tags

Hujan Payung Ujian PTS Muallimin

Data dan Fakta

Jumlah Rombel 83 Rombel
Jumlah Total Siswa 3.003 orang
Jumlah Siswa Putra 1.500 orang
Jumlah Siswa Putri 1.503 orang
Guru dan Pegawai 203 orang

Pengumuman Terbaru

  • Edaran PTS I 2024/2025
  • Jadwal PTS I Tahun Ajaran 2024/2025
  • Brosur PPDB 2024

Berita Terkini

Evaluasi Dan Perencanaan Tahunan Program Madrasah, Kamad: Ada Progress Menuju Lebih Baik
Apel Akhir Tahun Dan Penerimaan Rapot, Bidang Kesiswaan Sampaikan Beberapa Hal Penting
Penerimaan Rapor PAT, Kepala Madrasah Ingatkan Siswa Untuk Bermuhasabah Setelah Melakukan Pembelajaran Selama Satu Tahun
Dalam Rapat Kenaikan, Pimpinan Madrasah Tekankan Hal Ini
Rapat Pleno Kenaikan Kelas Tahun Ajaran 2024/2025

Gallery

  • Album(4)
  • Video(25)

Link Pendidikan

  • UNIVERSITAS AL AZHAR
  • KEMENAG RI
  • PENDIS KEMENAG RI
  • PP BAHRUL ULUM

Tentang Kami

Madrasah Muallimin Muallimat 6 Tahun Bahrul Ulum Tambakberas Jombang didirikan pada tahun 1953 oleh KH Abdul Fattah Hasyim. Madrasah ini menjalankan kurikulum 70% pelajaran Salaf Pesantren dan 30% pelajaran Kurikulum Nasional. Siswa Madrasah Muallimin Muallimat mengikuti ujian negara tingkat Madrasah Tsanawiyah (MTs) bagi siswa kelas 3, dan mengikuti ujian negara tingkat Madrasah Aliyah (MA) bagi siswa kelas 6.

Profil
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Sambutan Kepala Madrasah
  • Struktur Personalia Organisasi
  • Jenjang Belajar Dan Ijazah
  • Data Guru
Alamat

Jl. Tanjung, dusun Gedang, Tambakrejo Jombang, Jawa Timur, Indonesia

Copyright © 2025 All rights reserved | mualliminenamtahun.net