(Jangan Sekali-kali Melupakan Sejarah Bahrul Ulum)
“Sejarahlah yang memberitahu kepada kita siapa sebenarnya kedua orang tua kita. Siapa nama kakek nenek kita. Sejarah jugalah yang memberitahu kepada kita tempat dan tanggal lahir kita.Sejara juga yang akan memberitahu kepada generasi mendatang bahwa mereka ada sebab kita terlebih dahulu ada. Jika mereka maju, maka sejarah yang akan memberitahukan kepada mereka bahwa kemajuan yang mereka capai tidak lepas dari keringat kita dan orang-orang yang lebih dulu ada. Orang yang tidak memperhatikan sejarah masa lalu sangat memungkinkan jatuh ke dalam lubang yang sama dua kali, bahkan mungkin berkali-kali. Dan itu sungguh suatu kecelakaan yang pasti menggelikan.”
Kutipan kata di atas bisa mewakilli betapa pentingya sejarah bagi kehidupan kita, juga bagi kedua orangtua kita dan anak turun kita. Amat sangatlah tidak pantas kita melupakan sejarah tokoh-tokoh besar pada zaman dahulu karena kita ada dan bisa seperti ini, berkat mereka terlebih-lebih sejarah pondok kita sendiri Bahrul ‘Ulum. Kurangnya pengetahuan kita akan sejarah pondok kita sendiri membuat kita tidak bisa mengetahui cita-cita luhur yang diperjuangkan masyayikh-masyayikh terdahulu. Cita-cita yang seharusnya bisa direalisasikan oleh kita, santri-santri beliau, anak-anak dan penerus beliau. Sebagai warga BU, wajib bagi kita mengetahui sejarah orang-orang besar di balik nama BU misal, Mbah Syekhah, Mbah Wahab, Mbah Fattah, dan masyayikh-masyayikh lain walaupun cuma sekilas.
1.Siapakah mbah syekhah itu?
Dari pengamatan kami, sebanyak 68% dari total 100 orang yang kami tanyai mengetahui siapakah sebenarnya Mbah Syekhah itu. Beliau adalah pendiri sekaligus perintis pondok pesantren di bumi Tambakberas.
2.Dari mana nama BAHRUL ‘ULLUM diambil?
3.Apakah sejarah BAHRUL’ULUM itu penting?
Sebanyak 71% santri bisa menjawab darimanakah nama Bahrul ‘Ulum di ambil. Yaitu dari sayembara yang diadakan Mbah Wahab pada tahun 1967 yang melibatkan 3 orang murid beliau.
Untungnya, santri Bahrul Ulum termasuk santri yang suka dengan sejarah, terbukti dengan banyaknya santri yang memiliki buku-buku yang mengulas sejarah tokoh-tokoh besar NU. Maka dari itu tidak heran 82% santri menganggap sejarah itu penting.
Karena sesungguhnya sejarah itu menentukan masa depan dan masa depan ditentukan oleh sejarah, maka dari itu bagaimana cara kalian untuk mengisi sejarah dan mengukir kesuksessan di masa depan.