Terdapat lima prinsip yang harus diperhatikan dalam mengimplementasikan manajemen kurikulum, yaitu sebagai berikut:
Produktivitas, hasil yang akan diperoleh dalam kegiatan kurikulum merupakan aspek yang harus dipertimbangkan dalam manajemen kurikulum. Pertimbangan bagaimana peserta didik dapat mencapai hasil belajar sesuai dengan tujuan kurikulum harus menjadi sasaran dalam manajemen kurikulum.
Demokratisasi, pelaksanaan manajemen kurikulum harus berdasarkan demokrasi yang menempatkan pengelola, pelaksana dan subjek didik pada posisi yang seharusnya dalam melaksanakan tugas dengan penuh tanggungjawab untuk mencapai tujuan kurikulum.
Kooperatif, untuk memperoleh hasil yang diharapkan dalam kegiatan manajemen kurikulum perlu adanya kerja sama yang positif dari berbagai pihak yang terlibat.
Efektivitas dan efisien, rangkaian kegiatan manajemen kurikulum harus mempertimbangkan efektivitas dan efisiensi untuk mencapai tujuan kurikulum sehingga kegiatan manajemen kurikulum tersebut memberikan hasil yang berguna dengan biaya, tenaga, dan waktu yang relatif singkat.
Mengarahkan visi, misi, dan tujuan yang ditetapkan dalam kurikulum, proses manajemen kurikulum harus dapat memperkuat dan mengarahkan visi, misi, dan tujuan kurikulum.
Fungsi manajemen kurikulum dalam proses pendidikan perlu dilaksanakan manajemen kurikulum agar perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi kurikulum berjalan dengan efektif, efisien, dan optimal dalam memberdayakan berbagai sumber belajar, pengalaman belajar, maupun komponen kurikulum. Ada beberapa fungsi dari manajemen kurikulum, diantaranya sebagai berikut:
Meningkatkan efisiensi pemanfaatan sumber daya kurikulum, pemberdayaan sumber maupun komponen kurikulum dapat ditingkatkan melalui pengelolaan yang terencana dan efekif.
Meningkatkan keadilan (equity), dan kesempatan pada siswa untuk mencapai hasil yang maksimal, kemampuan yang maksimal dapat dicapai peserta didik tidak hanya melalui kegiatan intrakurikuler, tetapi juga perlu melalui kegiatan ekstra dan kurikuler yang dikelola secara integritas dalam mencapai tujuan kurikulum.
Meningkatkan relevansi dan efektivitas pembelajaran sesuai dengan kebutuhan peserta didik maupun lingkungan sekitar peserta didik, kurikulum yang dikelola secara efektif dapat memberikan kesempatan dan hasil yang relevan dengan kebutuhan peserta didik maupun lingkungan sekitar.
Meningkatkan efektivitas kinerja guru maupun aktivitas siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran, pengelolaan kurikulum yang profesional, efektif, dan terpadu dapat memberikan motivasi pada kinerja guru maupun aktivitas siswa dalam belajar.
Meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses belajar mengajar, proses pembelajaran selalu dipantau dalam rangka melihat konsistensi antara desain yang telah direncanakan dengan pelaksanaan pembelajaran. Dengan demikian, ketidaksesuaian antara desain dengan implementasi dapat dihindarkan. Di samping itu, guru maupun siswa selalu termotivasi untuk melaksanakan pembelajaran yang efektif dan efisien karena adanya dukungan kondisi positif yang diciptakan dalam kegiatan pengelolaan kurikulum.
Meningkatkan partisipasi masyarakat untuk membantu mengembangkan kurikulum, kurikulum yang dikelola secara profesional akan melibatkan masyarakat, khususnya dalam mengisi bahan ajar atau sumber belajar perlu disesuaikan dengan ciri khas dan kebutuhan pembangunan daerah setempat. Terkait dengan fungsi operasional manajemen kurikulum yang dapat peneliti simpulkan dari berbagai uraian di atas, maka fungsi manajemen kurikulum tersebur dijalankan melalui perencanaan kurikulum, pelaksanaan kurikulum, dan evaluasi kurikulum.
Perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian merupakan rangkaian kegiatan manajemen. Proses-proses manajemen dilaksanakan untuk mencapai sasaran dan tujuan dengan menggerakkan daya manusia dan menggunakan sarana prasarana yang dibutuhkan. Manajemen adalah rangkaian kegiatan yang terdiri dari: perencanaan, pengorganisasian, mengerakkan, dan pengawasan serta dilakukan untuk mencapai tujuan yang ditentukan. Manajemen mencerminkan sebuah proses yang teratur dan terstruktur, terpola sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Aktivitas yang menggunakan perencanaan memiliki daya efektivitas lebih daripada aktivitas yang tidak terencana. Oleh karena itu, manajemen punya peran yang strategis untuk mencapai tujuan dari kegiatan atau aktivitas yang dijalankan oleh sebuah organisasi atau lembaga.
Manajemen pengembangan kurikulum merupakan sesuatu yang akomodatif terhadap realitas sosial yang ada di kegiatan manajemen pengembangan kurikulum. Di dalamnya, terdapat usaha memahami perbedaan individu (individual differences) yang ada pada peserta didik. Dalam manajemen pengembangan kurikulum dalam penyusunan desain, pelaksanaan, dan pengendalian kurikulum (evaaluasi daan penyempurnaan), dilakukan secara lokal oleh satuan penddikan. Dalam melakukan peyusunan desain kurikulum dilaksanakan oleh pendidik, melibatkan para pakarnya, komite sekolah/madrasah dan pihakpihak lain di masyarakat yang memiliki kepedulian terhadap pengembangan kurikulum. Pengembangan kurikulum demikian disebut pengembangan kurikulum berbasis sekolah (School Bassed Curricuulum Devlopment atau SB.CD) atau biasa disebut dengan kurikulum tingkat satuan penddikan (KT.SP). Kurikulum disusun pada setiap satuan pendidikan sesuai dengan jenis, jalur dan jenjang pendidikannya.
Sebab itulah pengembangan kurikulum yang melibatkan seluruh komponennya merupakan peluang dan kesempatan untuk membangun suatu sistem pendidikan di dalam madrasah sesuai dengan karakter dan selera pendidik dan peserta didik. Hal khususnya, dalam sistem pengelolaan kurikulum memiliki ruang dan kesempatan dalam mengembangkan kreativitas yang mengarah pada tujuan pendidikan tanpa terbebani dengan kewajiban-kewajiban dalam mengikuti penyeragaman sistem dalam pengelolaan pendidikan yang terpusat. Kebebasan dalam penyusunan kurikulum dengan memperhatikan kebutuhan pendidik dan peserta didik yang disinergiskan dengan program-program sekolah merupakan kebijakan yang mendewasakan guru dan siswa dalam kegiatan pendidikan dan pembelajaran.
Implementasi berkaitan dengan proses penerapan, ide, konsep, kebijakan, gagasan, atau inovasi dalam suatu tidakan praktis sehingga memberikan dampak, baik berupa perkembangan pengetahuanketrampilan, ataupun nilai dan sikap. Implimentasi pengembangan kurikulum bisa diartikan pelaksanaan kurikulum tertulis dalam bentuk pembelajaran. Impliementasi pengembangan kurikulum yaitu plaksanaan kegiatan kurikulum yang telah dikemmbangkan pada tahap sebelummnya, kemudian diujicobakan dengan pelaksanaan dan pengelolaan, sambil dilaksanakan penyesuaaian terhadap stuasi lapangan dan krakteristik peserta didik, baik perkembangan intelektual , emosional serta fisiknya. Implementasi pengembangan kurikulum berkaitan erat dengan penyesuaian struktur kurikulum, pengembangan silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (R.PP), R.PP yang dipersiapkan pendidik untuk kegiatan belajar mengajar harus dipersiapkan sebaik mungkin demi kelancaran proses pembelajaran.
Wallahu A’lam bi al-Shawab
Penulis : H. Muhyiddin, Lc., MM (Guru Madrasah Mu’allimin Mu’allimat 6 Tahun Tambakberas Jombang)