Setelah membahas MusnadIlaihDenganTawabi', selanjutnya, tetapi masih dalam bahasan musnad ilaih, pembahasan beralih ke memisah musnad ialih dengan musnad menggunakan dhomir munfashil (kata ganti yang terpisah) dan mendahulukan musnad ilaih.
Dalam struktur isnad, musnad ilaih bisa dipisah dengan musnad menggunakan dhomir munfashil. Misalnya,
الصوفى هو المهتدى
(Sufi itu hanya orang yang mendapat petunjuk)
Kata pertama (الصوفى) adalah musnad ilaih, sedangkan kata terakhir (المهتدى) adalah musnad. Keduanya dipisah oleh dhomir munfashil (kata ganti orang pertama) berupa هو.
Memisah musnad ilaih dan musnad seperti ini memiliki faedah (tujuan) untuk meng-qashr musnad hanya untuk musnad ilaih. Meng-qashr (menghanyakan) sifat المهتدى untuk الصوفى.