Muallimin Online,
Dua berita duka cita pada hari ini, Selasa (13/02) menggelayut menerpa suasana di lingkungan Madrasah Muallimin Muallimat 6 Tahun Bahrul Ulum Tambakberas Jombang.
Pagi-pagi sebelum jam pelajaran dimulai, di saat siswa masih fasih melalar bait-bait nadham Al Fiyah Ibn Malik, bertempat di area gedung timur Madrasah Muallimin, salah satu pengajar kelas 2A, ustadz Mukhlisun, dengan agak tergopoh-gopoh menyampaikan berita duka, “Rayya Ainul Yaqin, kelas 2A5, telah wafat”.
Sejengkal waktu berlalu, tak menunggu jeda, salah seorang guru menyampaikan informasi penting itu kepada seluruh siswa yang sudah jenak di kelas masing-masing. “Inna Lillahi wa Inna ilaihi rajiun…”, suara melalui toa itu, memecah udara, mendiamkan alunan nadham Alfiyah secara serentak.
Informasi yang datang tiba-tiba itu, menimbulkan kesedihan mendalam. Rayya Ainul Yaqin, salah satu siswa Muallimin asal Tulungagung, yang cukup rajin, meskipun belakangan jarang masuk, karena berjuang melawan sakit asam lambungnya, telah dipanggil oleh Allah SWT.
Di saat semua turut dalam kesedihan, karena salah satu teman mereka telah berpulang keharibaan-Nya. Suara toa yang dipasang di pucuk tancapan tiang halaman Madrasah kembali menyemburkan aroma duka pengumuman. “Inna Lillahi wa Inna Ilaihi Rajiun, telah berpulang ke Rahmatullah, ibu Siti Maisaroh, wali siswa dari Panji Sholahudin, kelas 4…”, berita duka kedua di tanggal 13 bulan Februari.
Suasana duka tidak dibiarkan begitu saja, tanpa lantunan doa. Karena semua yang menimpah tidak terlepas dari kuasa-Nya. Karena itu, sebagai ungkapan duka, dan menjalankan fardlu kifayah, semua kelas Program Khusus, saat jam istirahat melakukan sholat ghoib untuk kedua jenazah di halaman Madrasah.
Sholat ghoib pertama diimami, Waka Humasy, Maksum Chudlori, M.Pd, dan sholat ghojb kedua diimami salah seorang siswa kelas 3A.
Dalam kesempatan tersebut, Gus Maksum atas nama Madrasah mengucapkan turut berduka cita. “Semoga kedua almarhum diampuni kesalahannya, dirahmati Allah,
Dan khusnul khotimah. Serta keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran”, pesannya. (ma)