Muallimin Online,
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, H Abdul Halim Iskandar, memberikan Isyhad (kesaksian) dalam acara tahlil Peringatan 7 Hari wafatnya almarhum almagfurlah KH Abdul Nashir Fattah pada Sabtu, (03/09/22) di kediaman almarhum, Tambakberas, Jombang.
Ketua DPRD Provinsi Jawa Timur tahun 2014-2019 itu mengungkapkan bahwa, KH Abdul Nashir Fattah adalah sosok yang sejak kecil selalu selangkah lebih di depan, dalam arti mengungguli saudara dan teman sebayanya dalam berbagai hal.
Gus Halim, begitu sapaan akrab pria yang akrab bergaul dengan Kiai nashir sejak kecil ini mengungkapkan tentang cepatnya hafalan Kiai Nashir sejak kecil.
Dewan pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Ma’arif, Denyanyar Jombang ini, juga menceritakan, di masa kecil pernah bermain obak delik (Petak Umpet) bersama Kiai Nashir, Bu Nyai Lilik Faruq, Ibu Nyai Anik Aziz Bisri dan saudara lainnya. Ketika tiba giliran Bu Nyai Lilik Faruq muda berjaga, Kiai Nashir mengajak Gus Halim muda pergi dari Denyanyar ke Tambakberas dengan berjalan kaki. Tiba waktu sore hari merekapun kembali ke Denanyar karena harus mengaji kepada Kiai Bisri Sansuri dan mendapati Bu Nyai Lilik Faruq muda menangis sejadi jadinya karena tidak menemukan Kiai Nashir dan Gus Halim muda.
Mantan Ketua DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jombang ini menambahkan bahwa, Kiai Nashir adalah pribadi yang humoris.
“Mbah Kiai Nashir itu inovatif,” ucap cicit dari Kiai Bisri Sansuri tersebut. Ia juga menambahkan bahwa bahwa, Kiai Nashir adalah orang yang jenius.
Salah satu Komisaris PT RSNU Jombang itu mengatakan bahwa, Kiai Nashir adalah sosok yang inovatif, hal ini dibuktikan dengan jangkauan kedepannya yang luas. Suatu bukti nyata inovasi Kiai Nashir adalah Rumah Sakit NU Jombang, yang menjadi satu satunya rumah sakit NU berbadan PT pertama yang ada di indonesia.
Hal ini dilakukan semata mata untuk mencari terobosan baru bagaimana agar ada sesuatu yang baru yang bisa menaungi kelembagaan yang dilahirkan NU dan sampai kapapun tetap dibawah jam’iyah Nahdlatul Ulama.
Kakak dari Muhaimin Iskandar itu menegaskan bahwa, sosok Kiai Nashir sangatlah memegang teguh hukum, prinsip, dan pendirian.
“Saya menyaksikan betul dan mengikuti betul bagaimana Kiai Nashir memegang prinsip,” tegasnya.
Gus Halim menceritakan pengalamanya ketika melaksanakan wasiat Kiai Bisri Syansuri untuk melanjutkan estafet kepemimpinan Pondok Pesntren Mambaul Ma’arif, Denanyar, Jombang agar dari jalur laki-laki, meskipun boleh dari jalur perempuan.
Akhirnya diputuskanlah Kiai Salam, dan sebagai wujud dari pertanggungjawaban atas wasiat itu, Kiai Nashir sowan ke Pondok Pesantren Ploso untuk memboyong Kiai Salam agar diizinkan menjadi pengasun Pondok Pesantren Mambaul Ma’arif.
“Beliau juga orang yang berani ambil resiko dan tanggungjawab terhadap segala permasaahan yang dihadapi, inilah yang saya ketahui dai Kiai Nashir,” tandasnya.
Sumber: pondokindukbahrululum.com
Ed: ma