Ibu adalah panggilan seorang anak kepada seorang wanita, yang  mengandung 9 bulan di perutnya. Yang telah susah payah melahirkan, antara hidup dan mati ia lewati dengan penuh semangat dan sabar. 

Ketika anak sudah pecah tangisnya setelah keluar dari rahim ibunya, betapa bahagianya dia ketika melihat buah hati yang telah ditipkan Allah padanya. 

Tak tega ia melihat pangeran kecilnya menangis, 24 jam selalu siap siaga ketika anaknya meminta untuk disusui.

2 tahun lamanya ibu menyusui dengan rasa sabar yang luar biasa, yang kadang-kadang rasa sakit menyerang putingnya dikarenakan gigitan sang bayi mungil. Hingga terluka bahkan bernanah.  Namun rasa sakit itu, dikalahkan oleh rasa kasih sayang yang lebih besar dari amarahnya. Sambil berkata mengaduh kesakitan, dalam hati ua berkata "Yaa Allah, mugi dadi wong bagus le"(Jawa). Berharap agar Allah jadikan anaknya sebagai anak soleh.

Dilanjutkan dengan ketabahan hati ketika menyapih anak dari susuannya. memang terasa berat melihat anaknya meminta, tapi demi kebaikan sang buah hati, segala cara apapun pasti akan dilakukannya. Belum lagi rasa nyeri yang menderanya. 

Pada dasarnya, ibu adalah Madrasah pertama bagi anak–anaknya  “Al– Ummu Madrasatul ula “ . Dimana Ibulah sebagai sosok pertama yang akan menanamkan norma–norma kebaikan sekaligus menjadi teladan dalam bersikap. Ketika Ibu itu sigap 

 Ibu merupakan seorang figur yang akan menjadi contoh bagi anak – anaknya.

Kemudian ketika ibu sudah tua, dia pasti akan lebih kencangkan lagi tirakatnya untuk anaknya. Ketika ditawari uang hasil anaknya dia pasti berkata "ibu wes tuo, duwit e gae awakmu ae, ibu wes onok duwit" Dll. 

Seorang anak tak mungkin bisa menyaingi pengorbanan ibu sekalipun. Begitu besar pengorbanan ibu kepada anaknya. 

Rasulullah SAW ketika ditanya sahabat tentang yang mana dulu untuk lebih dihormati antara ibu atau ayah, beliau bersabda : ibu (sampai 3 kali ditanya masih menjawab sama), lalu ayah. 

Dalam hadist tersebut jelas bahwa ibu adalah yang paling utama untuk kita hormati karena kesusahan payah yang dikorbankannya, meskipun seorang ayah tak kalah penting juga. 

Hari ini, kami anak sedunia mengucapkan SELAMAT HARI IBU dan Terima kasih sebanyak-banyaknya atas pengorbanan dan semua jasa-jasamu. 

Semoga Allah selalu menjaga dan memberi pahala setimpal dengan apa yang kau lakukan.
Aamiin.

(Hubbanaya Hilya Wahda Manaf, kelas 3A1)