• madrasatuna.1953@gmail.com
  • 0321-865280 (Putri) / 0321-3083337 (Putra)
  • Home
  • Profil
    • Sejarah
    • Visi dan Misi
    • Sambutan Kepala Madrasah
    • Struktur Personalia Organisasi
    • Jenjang Belajar Dan Ijazah
    • Data Guru
  • Program
    • Program Strategis 5 Tahun (2023-2028)
    • Rencana Kerja 1 Tahun (2023-2024)
    • Rencana Kerja 1 Tahun (2024-2025)
  • Publikasi
  • Pengumuman
  • Download
  • Kontak

Anisatul Hamidah: Nikmatilah Saat Masih Belajar Di MMA

  • Home
  • Berita
Ruang Alumni Sabtu, 05-Maret-2022 03:16 2350

Muallimin Online,
Dalam satu acara Pengurus Cabang Fatayat NU Bondowoso, nampak salah satu pembicara, seorang perempuan, mengenakan batik khas seragam siswa Madrasah Muallimin Muallimat 6 Tahun Tambakberas.

Dengan begitu bangga dan percaya diri yang tinggi, perempuan tersebut seolah ingin menyatakan, "inilah batik MMA, saya bangga memakainya sampai kapan-pun". Perempuan yang kelihatan cukup cerdas tersebut adalah Anisatul Hamidah. Saat ini, perempuan tangguh tersebut, disamping sebagai Sekretaris Pengurus Cabang Fatayat Bondowoso, dia juga diberi amanah sebagai Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bondowoso.

Bu Anis, begitu dia biasa dipanggil staf-nya, adalah alumni Madrasah Muallimin Muallimat tahun 1994. Salah satu alumni yang berhasil menapaki karir di birokrasi pemerintah, disamping tetap aktif di organisasi kemasyarakatan Nahdlatul Ulama.

Ibu tiga putra yang asli Banyuwangi tersebut, setelah lulus dari MMA Tambakberas kemudian melanjutkan kuliah di Fakultas Syariah Institut Agama Islam Ibrahimy Sukorejo Situbondo, kemudian menempuh kuliah Magister Administrasi Publik di Surabaya. Disamping itu, dia juga menempuh S1 Ilmu Hukum dan S2 Kenotariatan di Universitas Jember dan, sekarang dalam proses menempuh gelar doktor Prodi Ilmu Hukum di Universitas Jember.

“Sebagai alumni MMA saya merasakan prinsip-prinsip yang ditanamkan para kiyai dan guru di MMA bahwa, nanti ketika kita suatu saat menjadi apapun, jangan lupa menjadi santri. Kalau menjadi pegawai negeri sipil atau PNS, jiwa harus santri. Menjadi apapun jiwanya harus tetap santri”, katanya dengan mengingat pesan para kiyai dan guru di MMA.

“Jiwa santri itu adalah jiwa mengabdi. Memberikan pelayanan kepada masyarakat dan memberikan manfaat sebaik-baiknya kepada masyarakat dan, mengutamakan keikhlasan dan kesabaran dalam memberikan layanan kepada masyarakat”, sambungnya.

Kesan mendalam yang sampai sekarang terus terpatri dalam jiwanya saat belajar di MMA bahwa, MMA adalah sekolah yang istimewa, sekolah yang luar biasa. “MMA memberikan ilmu yang betul-betul berguna dalam kehidupan, yangberbeda dengan sekolah-sekolah lain. Nanti setelah lulus kita berkipirah di masaarakat, apa yang dibutuhkan di masyarakat diberikan di MMA”, kesannya. 

“Juga kesederhanaan para kiyai dan guru. Kami tidak pernah melihat guru-guru mengandalkan kekayaan, kemewahan dan lain-lain. Padahal beliau-beliau memliki jabatan. Ada jabatan Di NU dan lain-lain, yang itu bukan jabatan kecil. Tetapi tidak menunjukkan semua itu”, lanjutnya. 

Alumni yang pernah menjabat sebagai ketua OSIS MMA pada periode 1991-1992 ini lebih lanjut menyampaikan bahwa, profil kesederhanaan dan kesahajaan ini menjadi inspirasi bagi semua saja yang pernah belajar di MMA. “Semua yang sekarang kami nikmati dan rasakan terutama dalam pengetahuan adalah berkat beliau-beliau. Karena itu, saya malu kalau mengatakan bahwa, saya menjadi seperti ini hanya karena saya, bukan karena beliau”. 

“Kami merasa inilah barokahnya para guru. Seberapa pinternya sih kita belajar saat di MMA, waktu itu itu kami diminta menghafal ya menghafal, menulis ya menulis dan saat itu kami belum memahami. Justru kami bisa memahami setelah berkiprah di masyarakat, setelah kami keluar dari MMA”, kata alumni yang pernah menjadi pengurus Pondok Pesantren al Fathimiyyah Bahrul Ulum ini.
“Kami masih betul-betul ingat, saat almaghfurlah Kiyai Khudlori meminta hafalan dan kita berdiri didepan kelas, juga saat kita hutang hafalan. Kiyai khudlori tidak pernah tau siapa yang belum hafal dan hutang hafalan satu-satu. Beliau orang yang ikhlas dan tidak pernah niteni, dan hafal setiap siswa, tetapi jika siswa ditanya hutang hafalannya berapa, tidak ada siswa yang berani membohongi hutang hafalan berapa bait”, katanya yang pernah juga hutang hafalan.

Terakhir, pesan untuk adik-adik yang sekarang masih belajar di MMA, Bu Anis hanya mengatakan singkat, “Nikmatilah saat masih belajar di MMA”. Karena menurutnya, bagi yang sudah keluar, sudah menjadi alumni, sungguh sangat merindukan saat belajar di MMA. “Kami ingin kembali belajar di sana”, sambungnya.

“Di MMA itu pelajaran tidak sekedar di dalam kelas, tidak sekedar belajar yang ditulis di buku, tetapi belajar dari keteladanan dari para guru. Ketika kita menjadi pendidik kita akan mencontoh apa yang dilakukan oleh para kiyai dan guru-guru kita”.

“Sesungguhnya, ada banyak kesan yang tidak kita dapatkan di sekolah lain, bagaimana pengalaman di praktek mengajar, terlibat dalam kegiatan Bakti Sosial dengan live in di masyarakat, menjadi pengurus OSIS dan lain-lain”, pungkasnya, yang seolah-olah ingin menyebutkan semua hal yang pernah dialami. (ma)

Bagikan :

Tags

Anisatul Hamidah DInas Sosial Bondowoso Universitas Jember

Data dan Fakta

Jumlah Rombel 83 Rombel
Jumlah Total Siswa 3.003 orang
Jumlah Siswa Putra 1.500 orang
Jumlah Siswa Putri 1.503 orang
Guru dan Pegawai 203 orang

Pengumuman Terbaru

  • Edaran PTS I 2024/2025
  • Jadwal PTS I Tahun Ajaran 2024/2025
  • Brosur PPDB 2024

Berita Terkini

Evaluasi Dan Perencanaan Tahunan Program Madrasah, Kamad: Ada Progress Menuju Lebih Baik
Apel Akhir Tahun Dan Penerimaan Rapot, Bidang Kesiswaan Sampaikan Beberapa Hal Penting
Penerimaan Rapor PAT, Kepala Madrasah Ingatkan Siswa Untuk Bermuhasabah Setelah Melakukan Pembelajaran Selama Satu Tahun
Dalam Rapat Kenaikan, Pimpinan Madrasah Tekankan Hal Ini
Rapat Pleno Kenaikan Kelas Tahun Ajaran 2024/2025

Gallery

  • Album(4)
  • Video(25)

Link Pendidikan

  • UNIVERSITAS AL AZHAR
  • KEMENAG RI
  • PENDIS KEMENAG RI
  • PP BAHRUL ULUM

Tentang Kami

Madrasah Muallimin Muallimat 6 Tahun Bahrul Ulum Tambakberas Jombang didirikan pada tahun 1953 oleh KH Abdul Fattah Hasyim. Madrasah ini menjalankan kurikulum 70% pelajaran Salaf Pesantren dan 30% pelajaran Kurikulum Nasional. Siswa Madrasah Muallimin Muallimat mengikuti ujian negara tingkat Madrasah Tsanawiyah (MTs) bagi siswa kelas 3, dan mengikuti ujian negara tingkat Madrasah Aliyah (MA) bagi siswa kelas 6.

Profil
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Sambutan Kepala Madrasah
  • Struktur Personalia Organisasi
  • Jenjang Belajar Dan Ijazah
  • Data Guru
Alamat

Jl. Tanjung, dusun Gedang, Tambakrejo Jombang, Jawa Timur, Indonesia

Copyright © 2025 All rights reserved | mualliminenamtahun.net