Muallimin Online — Dalam rangka melaksanakan program kerja OSIS Madrasah Muallimin Muallimat Bahrul Ulum, kembali menggelar Bahtsul Masail ke-8 pada Kamis (20/11), bertempat di Aula Kampus 2. Kegiatan rutin ini menjadi salah satu ajang santri untuk mengasah kemampuan dalam memecahkan persoalan fikih, baik yang bersifat klasik maupun kontemporer.
Pada kesempatan kali ini, hadir atas nama Kepala Madrasah, KH Imron Rosyadi Malik, S.Pd.I, didampingi oleh Wakil Kepala Bidang Kesiswaan, KH Abdur Rozzaq Husni, serta para mushohih dan perumus Bahtsul Masail.
Dalam mau'idhoh-nya, KH Imron Rosyadi Malik menegaskan bahwa, tujuan diadakannya Bahtsul Masail adalah agar para santri terbiasa mencari solusi hukum atas berbagai persoalan yang muncul, baik masalah lama maupun isu kekinian yang berkembang di tengah masyarakat.
"Kita ini semuanya dituntut menjadi solusi ketika ada masalah di tengah masyarakat. Dari Bahtsul Masail inilah kita belajar menjadi ‘khoirun-nas anfa’uhum lin-nas’, yakni manusia yang paling bermanfaat bagi sesamanya," tutur beliau.
Beliau juga menekankan bahwa, penyelenggaraan Bahtsul Masail hingga empat kali dalam setahun merupakan pesan penting bahwa madrasah tidak main-main dalam mendidik para santri.
"Mondok itu harus totalitas, tidak boleh setengah-setengah. Ilmu tidak akan masuk meski hanya sedikit, kecuali kalian mau berkorban untuk ilmu secara keseluruhan," pesannya.
KH Imron Rosyadi Malik juga mengingatkan para peserta bahwa tujuan utama Bahtsul Masail bukanlah untuk memenangkan argumentasi.
"Dalam Bahtsul Masail ini yang dicari adalah kebenaran, bukan menang-menangan. Kebenaran itu tidak harus datang dari kita; bisa saja datang dari orang lain selama penjelasannya dapat diterima dan sesuai kaidah," ungkap beliau.
Kegiatan berlangsung dengan penuh antusias dan suasana ilmiah khas pesantren, di mana para santri dilatih untuk berpikir kritis, tawadhu’, dan menjunjung tinggi adab dalam berdialog. (Fatih)