Muallimin Online,
Sebelum acara pengumuman hasil lomba dan penyerahan hadiah pemenang lomba dalam Islamic Turats Competition Madrasah Muallimin Muallimat pada Kamis (08/02), didahului acara penutupan (closing ceremony) sekitar pukul 23.00 WIB.
Penutupan dilakukan oleh KH Abdul Rohim Ma'ruf, Wakil Kepala Madrasah. Dalam sambutannya Pak Rohim menyampaikan ucapan sukur kepada Allah SWT. "Kita bersukur kepada Allah SWT, acara ITC sudah berakhir dengan penuh khidmat. Kami menyaksikan sejak pagi sampai sekarang. Tdk pulang saya", katanya membuka sambutan sambil tertawa.
"Saya ingin memberi support agar acara ini berlangsung dengan baik. Alhamdulillah para peserta semangat untuk mengikuti acara ini, dan para dewan juri yang begitu sabar, mulai pagi sampai malam ini," katanya.
Lebih lanjut dia berharap agar semua diberi kekuatan dalam belajar ilmu. "Semoga kita diberi kekuatan untuk selalu belajar tentang ilmu. Penghargaan Allah ke ilmu itu luar biasa. Karena itu, kita yang semangat mengembangkan ilmu ini, mudah-mudahan diangkat derajatnya oleh Allah SWT", harapnya dengan memberi semangat.
"Kita (dalam kegiatan) sedang mengekplorasi khazanah keilmuan para ulama terutama kitab qowaid fiqih al Asybah Wannadhair karya ulama besar Imam Jalaluddin Assuyuthi dalam madzhab syafii. Ini sangat terkenal. Di pondok-pondok pesantren sangat digandrungi. Apalagi pada masa sekarang. (Dimana) belajar yang njlimet-njlimet tidak suka. Maunya yang ringkas-ringkas. Dalam pembukaan kitab tersebut dijelaskan bahwa, dari 5 qoidah itu masih bisa diringkas menjadi satu. Jadi menjadi ringkas", jelasnya.
Lebih jauh dia mengekplorasi terkait dengan qowaid fiqih. "Memang, qowaid ini masih ikhtilaf untuk dijadikan dasar hukum. Namun qoidah yang lima itu, yang didasarkan pada Quran dan Hadist sudah disepakati bisa dijadikan dasar hukum", tegasnya.
Dalam menjelaskan hal tersebut Pak Rohim menyampaikan tentang efektifitas qowaid fiqih. "Fiqih yang begitu banyak, itu kemudian disederhanakan menjadi bentuk qowaid. Sehingga kita bisa mencerna seluruh persoalan. Kita kembalikan terutama ke al qowaid al fiqhiyyah al kubro yang sudah disepakati", jelasnya
"Terutama al qowid yang lima itu harus dikuasai santri, terutama dalam menjawab al manazil al muasharoh, kasus-kasus baru yang terjadi di masyarakat banyak menggunakan qoidah-qoidah, terutama di bidang kedokteran yang banyak muncul masalah, yang membutuhkan justifikasi hukum", lanjutnya menjelaskan.
Terakhir, Pak Rohim mengucapkan terima kasih kepada seluruh peserta. "Karena itu terima kasih kepada para peserta yang sudah menyiapkan dengan baik dalam mengikuti lomba ini. Mudah-mudahan bisa menjadi ulama-ulama besar dan bisa mencipatakan pengembangan baru untuk kehidupan anda ke depan", pungkasnya sebelum memimpin doa. (Alba)