Muallimin Online,
Pagi ini, Jumat (17/10), sekitar 75 siswa putri Madrasah Muallimin Muallimat 6 Tahun mengikuti kegiatan Bahtsul Masail (BM), yang diselenggarakan di halaman Gedung Barat Madrasah.
Kegiatan yang dimulai pukul 08.30 WIB tersebut dibuka oleh Wakil Kepala Madrasah, KH Abdul Rohim Maruf dan Waka Kesiswaan, KH Abdurrozaq Khusni dan Abdul Adhim. Bertindak sebagai mushohih dan perumus, antara lain K. Amirul Arifin, M. Zainuddin dan, M. Lutfi Salim.
Dalam sambutannya Pak Rohim menyampaikan pentingnya kegiatan bahtsul masail sebagai kegiatan yang mendorong untuk selalu membaca.
"Acara seperti ini (bahtsul masail, red) akan selalu mendorong kita untuk selalu belajar dan membaca. Selalu iqro'", katanya membuka sambutan.
"Alhamdulillah, Madrasah kita masih memiliki tradisi untuk selalu membaca kitab-kitab turats. Salah satunya adalah melalui kegiatan bahtsul masail, yang akan mendorong kita untuk selalu membaca kitab-kitab turats", lanjutnya.
Pak Rohim juga mengingatkan tentang tantangan yang dihadapi saat ini terkait dengan teknologi informasi. "Apalagi untuk saat ini, sangat jarang kita melihat orang yang membaca kitab asli secara langsung, yang dibaca hanya Android saja. Tapi di Android kita juga bisa memanfaatkan, jika kita bisa.
Misalnya untuk mencari isi kitab, kita bisa mencari lewat Android, asal kita tahu caranya. Kita cari kata kunci, sudah bisa. Selanjutnya kita cari sumbernya dalam kitab aslinya", katanya mengingatkan.
Pak Rohim juga mengucapkan terima kasih kepada para pembina yang memfasilitasi kegiatan-kegiagan seperti ini. Juga kepada para mushohih dan perumus.
Sedangkan, kepada para peserta, Pak Rohim menyemangati dengan menyampaikan, "Kalian mungkin masih belum bisa membaca kitab dengan baik, tapi kegiatan seperti ini akan mengembangkan cara membaca kitab bisa lebih baik. Minimal mufrodat kita akan bertambah banyak. Kalau kita tidak melangkah seperti ini, maka kita tidak bisa berubah", katanya.
"Mohon diikuti dengan baik dan serius, insyaallah nantinya akan bisa. Selanjutnya nanti hasilnya ditulis, dan bisa dimuat di website. Sukur-sukur bisa ditulis dengan Bahasa Arab. Muallimat harus menjadi garda depan, khususnya di Bahrul Ulum, dalan menjaga keilmuan Islam", tutupnya.
Dalam bahtsul masail ini, ada 2 (dua) pertanyaan (as'ilah) dari dua deskripsi masalah.
Deskripsi masalah yang pertama, sebagai berikut:
Ada seorang anak perempuan yang menikah dan ayahnya yang selama dia hidup ada di sampingnya itu menjadi wali. Ketika selesai akad, selang beberapa tahun, si ayah mengatakan bahwa ayah tersebut bukan
ayah kandungnya. Dan ibunya juga ikut menguatkan pernyataan tersebut (anak perempuan tersebut diberitahu ketika nikahnya sudah sah dan sudah punya satu anak).
Pertanyaan dari deskripsi pertama di atas adalah: 1. Bagaimana hukum pernikahan tersebut? Padahal, wali pernikahan tersebut adalah bukan ayah kandungnya, dan tidak ada akad-akad an untuk menjadi wali hakim; 2. Bagaimana status nasab dari anak hasil pernikahan tersebut?
Sedangkan deskripsi masalah yang kedua, sebgai berikut:
Ibu Santi adalah seorang sosialita dalam suatu lembaga tertentu. Yang mana, beliau berlatar belakang pesantren. Suatu saat, salah satu teman se-lemabaga-nya yaitu ibu Ratna, l mengirimkan undangan resepsi pernikahannya. Yang mana, nanti di acara tersebut, tamu undangan didominasi oleh teman-teman kerja ibu Ratna dan si suaminya, baik laki-laki maupun perempuan. Lalu, muncullah kekhawatiran pada diri ibu Santi karena akan terjadi ikhtilat di tempat resepsi nanti.
Di samping ibu Santi mengetahui hukum wajibnya mendatangi suatu undangan resepsi, ibu Santi juga mengetahui bagaimana hukum haramnya ikhtilat. Yang mana, ikhtilat adalah suatu kemungkaran yang bisa jadi menimbulkan maksiat.
Pertanyaan dari deskripsi masalah tersebut adalah: 1. Bagaimana hukum mendatangi resepsi yang didalamnya terdapat kemungkaran berupa ikhtilat seperti masalah ibu Santi di atas? Apakah hukumnya menjadi tidak wajib untuk didatangi atau sunnah untuk didatangi?; 2. Bagaimana menanggapi dan menyikapi permasalahan tersebut, yang mana hal tersebut tidak bisa dihilangkan di tengah kebiasaan masyarakat awam kita?
Kegiatan bahtsul masail juga diselenggarakan pada malam sebelumnyq, Kamis (16/10), yang diikuti siswa putra, dan diselenggarakan di aula Pondok Induk Bahrul Ulum. (Alba)