Muallimin Online, Sabtu (03/02) - Hari ini, panitia pelaksana Islamic Turots Competition (ITC) Se-Jawa dan Madura menggelar Technical Meeting bersama calon peserta lomba. Kegiatan ini diadakan di Ruang Literasi dengan dihadiri oleh perwakilan panitia dari unsur siswa, guru, dan calon peserta.
Dalam sambutan yang disampaikan atas nama Madrasah oleh Waka Humasy H. Muslimin Abdilla, tujuan dari pelaksanaan lomba ITC tahun ini adalah sebagai sarana Nasyrul Ilmi. "Yang terpenting dari pelaksanaan kompetisi ini adalah sebagai wujud sarana Nasyrul Ilmi," katanya. Nashrul Ilmi dalam konteks ini merujuk pada upaya pelestarian budaya membaca kitab kuning dan pemahamannya, terutama dalam bidang ilmu Qowaid Fikih dan Ushul Fikih.
Pak Muslimin juga menekankan bahwa selain sebagai sarana Nasyrul Ilmi, tujuan lain dari perlombaan ini adalah untuk membangun hubungan yang baik antar lembaga. "Walaupun bahasa yang digunakan adalah kompetisi, namun kompetisi ini tidak boleh menjatuhkan satu sama lain. Lebih dari itu, tujuan utamanya adalah membangun hubungan yang baik antar lembaga melalui delegasi yang dikirimkan. Selanjutnya menjalin kerjasama di antara lembaga untuk mengembangkan Ushul Fiqih dan al Qawaidul al Fiqhiyah, sebagai ilmu alat dalam memggali hukum Fiqih," tambahnya.
Technical Meeting yang diselenggarakan pada pagi hari ini bertujuan untuk menyepakati aturan dan ketentuan yang akan diberlakukan selama kompetisi berlangsung. Selain itu, pada kesempatan ini juga dilakukan penarikan undian nomor urut peserta untuk cabang lomba baca kitab.
Islamic Turots Competition (ITC) Se-Jawa dan Madura yang diselenggarakan oleh Madrasah Muallimin Muallimat 6 Tahun akan dilaksanakan pada Kamis, 08 Februari 2024 di Gedung Timur Madrasah Muallimin Muallimat. Kegiatan ini diikuti oleh beberapa peserta dari wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah, hingga Jawa Barat, sesuai dengan pendaftaran yang telah dilakukan sebelumnya.
Dengan diadakannya Technical Meeting ini, diharapkan semua peserta dan panitia dapat mempersiapkan diri secara matang untuk mengikuti kompetisi tersebut. Semangat persaingan yang sehat dan semangat untuk meningkatkan pemahaman keagamaan menjadi kunci keberhasilan acara ini. Kiranya, kompetisi ini tidak hanya menjadi ajang unjuk kebolehan, tetapi juga menjadi momentum mempererat tali persaudaraan antar peserta dan lembaga pendidikan Islam di Jawa dan Madura. (Fajar)