Pernahkah anda merasakan sejuk dan dinginnya lantai Masjidil Haram dan Masjid Nabawi meskipun cuaca saat itu panasnya luar biasa?
Berbagai macam pertanyaan, asumsi dari rasa keheranan dan ketakjuban pun muncul, ada yang mengatakan bahwa di bawah lantai marmer tersebut ada mesin pendingin cuaca sehingga menyebabkan tetap sejuk, dingan dan tidak panas.
Dibalik itu semua ada sosok jenius yang jarang disebut, Dia adalah Mohammed Kemal Ismaeel seorang Arsitek yang lahir pada tanggal 13 September 1908 di Kota Mit Ghamr Provinsi Daqahlia Mesir. 150km dari pusat kota Kairo.
Insinyur asal Mesir itu diminta oleh Raja Fahd bin Abdul Aziz Al Saud (1921-2005) untuk merancang dan merencanakan perluasan dua masjid tanah suci. Raja Arab Saudi yang mulai naik Tahta tahun 1982 menugaskan secara khusus kepada Mohammed Kemal Ismaeel untuk meneliti berbagai macam Marmer yang cocok untuk lantai kedua Masjid suci tersebut. Proyek perluasan Masjidil Haram ini dimulai pada tahun 1984 dan selesai pada tahun 1988, menambah luas masjid menjadi 366.168 meter persegi, dari sebelumnya yang hanya 160.168 meter persegi. Perluasan ini juga meningkatkan kapasitas masjid hingga 820.000 hingga 1 juta jamaah saat musim haji.
Mohammed Kemal Ismaeel meraih 3 gelar Doktor di bidang Arsitektur Islam, dikutip dari The Ismalic Information (3/6/2024) Mohammed Kemal mempresentasikan desain perluasan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi di depan Raja Fahd dengan memperkenalkan teknologi Kubah Listrik, Lantai Marmer yang sejuk dan dingan serta serta payung yang dapat dibuka-tutup secara otomatis. Desain arsitektur ini merupakan inovasi dan pendekatan unik untuk meningkatkan kenyamanan fisik jutaan jamaah di saat cuaca panas ekstrim Arab Saudi.
Dr. Mohemmed Kemal Ismaeel ditawari kompensasi atas desain luar biasa ini, namun dia menolak menerima bayaran tersebut, Raja Fahd menawarkan cek kosong untuk diisi sendiri, Ismaeel menolak dengan sopan.
"Jika saya mengambil uang atas proyek perluasan dua masjid suci, bagaimana saya akan menyembunyikan wajah ini di hadapan Allah?," ujar Ismaeel.
Beberapa saat kemudian Dr. Mohammed Kemal Ismaeel melakukan perjalanan ke Yunani dan menandatangani kontrak untuk membeli marmer dalam jumlah yang banyak untuk Masjidil Haram, yakni hampir setengah dari gunung marmer itu. Ia menandatangani perjanjian dan kembali ke Mekah, sampai marmer putih itu tiba di Mekkah. Kemudian ia pun Memulai pekerjaan dan Mengawasi proses pemasangan marmer putih di lantai Masjidil Haram sampai selesai.
Reasahal haramain, sebuah lembaga yang mengurusi dua masjid Kota Suci, Masjidil Haram di Mekkah dan Masjid Nabawi di Madinah, memberikan penjelasan asal usul lantai marmer yang digunakan untuk Masjidil Haram. Melalui sebuah tayangan video yang diunggah di laman Instagram resminya, di Mekkah, tampak lantai Masjidil Haram itu terbuat dari marmer khusus yang didatangkan langsung dari suatu daerah bernama Thassos, yang letaknya sebelah utara Yunani. Marmer itu pun dinamakan sesuai dengan nama asalnya marmer Thassos.
Thassos merupakan sebuah pulau di Yunani, yang memiliki luas wilayah 380 km². Di pulau yang memiliki pantai yang cantik itu, tersimpan rahasia kesejukan lantai Masjidil Haram. Sejak berabad-abad lamanya, marmer putih dari Pulau Thassos ini digunakan secara luas oleh orang-orang Romawi.
Dari situlah batuan marmer Thassos terkenal sebagai marmer yang mampu memberikan kesejukan dan meredam hawa panas yang memantul ke lantai. Bentuknya semakin istimewa dengan warna putih kristal yang merupakan warna khas batuan alam.
Melalui sentuhan dingin Insinyur Dr. Mohammed Kemal Ismaeel, Khusus untuk lantai Masjidil Haram, batuan marmer Thassos ini diimpor masih dalam bentuk bongkahan batu dari Yunani. Lalu diolah dan dibentuk secara khusus di Arab Saudi, untuk diaplikasikan pada lantai Masjidil Haram.
Marmer Thassos dibentuk menggunakan teknologi canggih dengan pengawasan para ahli, sehingga menghasilkan marmer dengan kualitas tinggi. Lantainya dipotong dengan bentuk persegi panjang dengan masing-masing ketebalan 5 cm. Tingkat ketebalan marmer juga turut mempengaruhi kesejukan lantai Masjidil Haram, meskipun cuaca panas ekstrem. Berdasarkan situs jual beli Alibaba, harga marmer Thassos yang langsung didatangkan dari Yunani mencapai US 200 Dollar atau Rp 3,3 juta permeter persegi.
----------
15 Tahun kemudian Raja Fahd meminta Dr. Mohammed Kemal Ismaeel lagi untuk menggunakan marmer putih yang sama di Masjid Nabawi. Kemal Ismaeel kembali ke perusahaan yang sama untuk mendapatkan kualitas yang sama. Namun, Lantai marmer yang sama dengan yang dia beli 15 tahun lalu untuk Masjidil Haram ternyata sudah habis terjual.
Insinyur Muhammed Kemal pun berkata:
"Ketika Raja meminta untuk menggunakan jenis marmer yang sama untuk Masjid Nabawi, saya sangat bingung",
Kenapa ?
“Karena hanya ada 1 tempat di bumi ini yang terdapat marmer jenis ini, yaitu di Yunani, dan saya sudah membeli 1/2 dari deposit marmer yang ada di gunung tersebut..."
Mohammed Kemal pun pergi ke perusahaan yang sama di Yunani dan bertemu CEO tersebut, Ia bertanya kepada CEO Marmer tersebut tentang deposit marmer yg tersisa 15 tahun yang lalu. CEO marmer tersebut menjelaskan bahwa setengah dari deposit marmer itu telah mereka jual segera, setelah Kemal pergi 15 tahun yang lalu.. Kemal pun menjadi amat sedih..
Kemal meninggalkan pertemuan, dan ketika meninggalkan kantor mereka, dia bertemu dengan Sekretaris Kantor marmer tersebut dan memintanya untuk mencari informasi keberadaan orang yang telah membeli sisa deposit marmer itu.. Sekretaris Kantor mengatakan bahwa hal itu akan sulit diketahui jika tidak membuka arsip karena proses bisnis nya telah lama berlalu.. Namun atas permintaan Kemal, dia berjanji untuk mencari datanya di arsip tersebut.. Kemal pun memberikan alamat dan nomor kamar hotelnya, serta berjanji akan mengunjungi kembali keesokan harinya.
Pada hari berikutnya, Beberapa jam sebelum berangkat ke Airport bertolak menuju Saudi Arabia, Kemal menerima panggilan telepon dari sekretaris yang mengatakan bahwa dia telah menemukan alamat pembeli. Kemal pun segera menuju kantor yang dimaksud, ternyata pembelinya adalah sebuah perusahaan di Saudi Arabia.
Kemudian Kemal terbang ke Arab Saudi pada hari yg sama dan pada saat kedatangan, dia langsung pergi ke kantor perusahaan tersebut dan bertemu dengan Direkturnya. Kemal pun bertanya kepadanya bagaimana kondisi marmer yang dia telah beli 15 tahun lalu dari Yunani..? Direktur itu berkata, dia tidak ingat.. Namun ia segera menghubungi bagian stok barang perusahaan di gudang dan bertanya kepada mereka tentang marmer putih dari Yunani, dan mereka mengatakan kepadanya bahwa semua marmer masih ada, dan tidak pernah digunakan. Allahu Akbar ! Kemal mulai menangis seperti bayi, dan selanjutnya menceritakan kisah lengkapnya kepada pemilik perusahaan terebut yang bernama Bin Laden Contruction. Kemal segera menyodorkan cek kosong (tanpa menulis besaran nilai transaksi) kepada pemilik marmer, dan memintanya menuliskan jumlah yang inginkan, berapa pun besarnya.
Akan tetapi, Direktur perusahaan tersebut menolak untuk mengisi cek tersebut setelah tau marmer itu akan digunakan untuk lantai Masjid Nabawi. Dia memberikan semua marmer tersebut kepada Mohammed Kemal Ismaeel seraya berkata:
"Saya tidak akan menerima 1 Riyal pun.. Allah SWT lah yang membuat saya membeli marmer ini dan melupakannya, itu artinya marmer ini memang sudah ditakdirkan oleh Allah SWT harus digunakan untuk Masjid Nabawi.." Masya Allah..
Proyek perluasan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi melibatkan insinyur, seniman dan perajin. Menurut Surat Kabar Islamiche Zeitung, sebanyak 600 insinyur ikut terlibat dalam pekerjaan itu. Kemal Ismail menikah di usia 44 tahun. Setelah istrinya meninggal dunia, dia memilih hidup sendiri dan mengabdikan diri untuk beribadah. Dia meninggal dunia pada 2 Agustus 2008 di usia 100 tahun.
Karya Insinyur Mohammed Kemal Ismaeel dalam memperluas dan memperindah Masjidil Haram dan Masjid Nabawi tetap menjadi warisan berharga bagi umat Islam di seluruh dunia. Dedikasi, ketulusan dan keikhlasannya dalam bekerja tanpa mengharapkan imbalan materi menjadi teladan yang menginspirasi banyak orang, bahwa bekerja itu adalah bagian dari Ibadah.
Wallahua’lam bi al-Shawab
H. Muhyiddin, Lc., MM (Staf Pengajar Madrasah Mu’allimin Mu’allimat 6 Tahun)