Muallimin Online,
Jumat (18/11/2016) merupakan hari yang membahagiakan bagi OSIS Madrasah Muallimin Muallimat Bahrul Ulum Tambakberas Jombang karena telah berhasil menyelenggarakan kegiatan andalan madrasah, yakni Bedah Kitab.
Bedah Kitab adalah kegiatan rutin OSIS Bidang Pendidikan Madrasah Madrasah Muallimin Muallimat setiap tahunnya. Sebagai madrasah yang berkurikulum agama 80% dan umum 20%, kegiatan ini merupakan penunjang untuk lebih mendalami kitab- kitab kuninhg.
Kitab yang dibedah adalah salah satu dari karangan Syaikh Imam Muhammad Nawawi Al-Bantani, yakni
kitab تنقح القول الحديث في شرح لبا ب الحديث (Tanqihul Qaul Fi Syarhi Lubabil Hadist), dengan mengambil tema HIKAYAT RUHANI MULTIDIMENSI.
Peserta bedah kitab kali ini tidak hanya berasal dari dalam Madrasah Muallimin Muallimat Bahrul Ulum saja melainkan juga dari luar madrasah, yakni perwakilan dari beberapa pondok di Bahrul Ulum dan, dari perwakilan OSIS Madrasah-madrasah yang berada dalam naungan Pondok Pesantren Bahrul Ulum, bahkan juga dari Madrasah luar Bahrul Ulum seperti MAN Denanyar Jombang dan Ma Al- Bairuny. Hal ini merupakan bukti nyata dari ikhtiar OSIS Madrasah Muallimin Muallimat untuk melebarkan sayap madrasah.
Kegiatan ini dibagi menjadi 2 bagian. Bagian pertama dimulai pukul 08.00 WIB sampai 11.00 WIB. Pra acara diisi dengan penampilan group sholawat al-banjari dari pondok pesantren putri Al- Amanah Bahrul ‘Ulum. Bagian kedua dimulai pada pukul 13.00 WIB sampai 14.00 WIB, yang 15 menit sebelumnya diisi oleh OSIS untuk pengenalan singkat seputar profil Madrasah Muallimin Muallimat, mengingat peserta yang tidak hanya dari siswi Madrasah Muallimin Muallimat sendiri.
Dikarenakan waktu yang sangat terbatas, hanya 17 bab awal saja dari 40 bab yang berhasil dibahas, dan kemudian ditambah lagi bab yang dirasa penting oleh Bpk. Fathoni Zein selaku narasumber pada kegiatan Bedah Kitab ini, yakni bab yang menerangkan tentang Birrul Walidain.
Acara ditutup dengan season tanya jawab, baik dari peserta maupun panitia penyelenggara. Harapan diadakannya kegiatan ini yakni agar santri masa kini tidak melupakan kitab kuning. Karena kitab kuning merupakan identitas utama pondok pesantren. (na)