Tepat beberapa hari yang lalu, ada suatu peristiwa yang kurang mengenakkan bagi saya; yaitu komentar dari teman saya yang notabene adalah seorang Guru Bimbingan dan Konseling (BK) di suatu daerah.
Komentar tersebut bermula ketika saya memposting status WhatsApp tentang rasa senang saya ketika kegiatan belajar mengajar (KBM) akan dimulai kembali. Status tersebut dengan disertai caption: "ga sabar besok sekolahh!!! karena aku habis beli sandal baruu!!".
Kemudian tak berselang lama, teman saya berkomentar: "Ga panutan blass". Dari situ, saya masih bisa menanggapinya dengan haha hihi. Karena memang perkataan tsersebut bagi saya tidak ada apa-apanya.
Ternyata, teman saya melanjutkan percakapan tersebut. Ya, otomatis saya terus meresponnya. Tapi semakin lama, kalimat yang ia gunakan semakin brutal. "Sekolah kok sandalan, Iku sekolah opo pengungsian? Pentingnya sebuah disiplin tp diabaikan di tingkat bawah... Karena yg dihadapkan pd masa dpn adlh disiplin pd dunia kerja yg kejam. Kl dr bwhnya sdh slh maka ke atasnya psti sdh slh", katanya dalam pesan WA.
Saya terkejut dengan perkataan dia yang seperti itu, sehingga membuat saya menyikapinya dengan serius, dan saya membalasnya dengan:
"Disiplin adalah salah satu mental, dan salah satu faktor yang memengaruhi terbentuknya mental tsb adalah menaati peraturan, seperti yang sudah saya katakan tadi. Bahwa madrasah saya memperbolehkan siswanya untuk memakai sendal asalkan selop dan bukan japit atau bakiak, sebenarnya sama saja! Gambarannya gini: Sekolah Lain > wajib memakai sepatu hitam, kaus kaki hitam > ditaati > terbentuk mental disiplin.
Madrasah kami > boleh memakai sandal asalkan bukan japit atau bakiak > ditaati > terbentuk mental disiplin".
Saya menambahkan: "ingat! hanya caranya yang berbeda".
Dengan jawaban tersebut, ia tak dapat berkomentar apapun selain mengalihkan topik pembicaraan.
Untuk teman-teman semuanya, tetaplah memiliki akhlak yang baik seperti yang telah dikatakan oleh Bpk. Agus H. Rif'an Nashir Lc, saat memberi pengarahan pada apel semester 2 bahwa, kita harus memiliki akhlak yang baik, menaati peraturan juga merupakan akhlak yang baik.
Jadi teman-teman, buktikan bahwa besok di dunia kerja, kita menaati peraturan yang ada di kantor kita, dan buktikanlah bahwa di Madrasah kita yang tercinta ini, kita tidak hanya diajarkan akhlak yang baik terkait sekedar memakai sepatu, namun juga suatu kedisiplinan.