 
                        Muallimin Online,
Peringatan Haul ke-50 KH Abdul Fattah Hasyim, yang diselenggarakan pada Kamis malam (30/10) berjalan sangat khidmat. Sekitar 700-an undangan hadir dalam kegiatan haul tersebut. Tampak hadir di tengah-tengah kursi undangan, anggota DPR RI H. Abdul Halim Iskandar, wakil bupati Jombang, H. Salmanudin Yazid, dan beberapa kyai.
Sebelum kegiatan pengajian pada malam hari tersebut, sejak pagi di rumah keprabon dan makam keluarga KH Abdul Fattah Hasyim diselenggarakan hataman al Qur'an bil ghoib. Sehari sebelumnya secara terbatas, keluarga besar KH Abdul Fattah menyelenggarakan ziarah bersama ke makam keluarga. 
Di Madrasah Muallimin Muallimat sendiri, pada siang harinya, selepas kegiatan pembelajaran, baik di kampus I (putri), kampus II dan III (putra), diselenggarakan pembacaan tahlil oleh seluruh siswa dan guru.
Kegiatan peringatan haul yang diselenggarakan di halaman rumah keprabon (Pondok Pesantren Putri Al Fathimiyyah), dimulai dengan pembacaan tahlil dan do'a khotmil Qur'an, yang dipimpin KH Yahya Chusnan, pengasuh PP al Mardliyah. Dilanjutkan sambutan atas nama keluarga, yang disampaikan Gus Iqbal Firdaus, kepala MI Bahrul Ulum.
Acara dilanjutkan sambutan dari alumni PP Bahrul Ulum, yang diwakili KH Chanif, ketua MUI kabupaten Lumajang. Kyai Chanif adalah alumni PP Bahrul Ulum dan Madrasah Muallimin Muallimat tahun 1975. Kyai Chanif mulai mondok di Bahru Ulum tahun 1966, masuk di kelas 4 Madrasah Ibtidaiyah Islamiyah Tambakberas. Kemudian melanjutkan ke Madrasah Muallimin Muallimat.
Dalam sambutannya, Kyai Chanif menceritakan bagaimana kondisi pondok Tambakberas saat itu, baik dari sisi bangunan gedungnya, maupun dari sistem pengajarannya. Kenangan yang paling baik adalah ketika diajar Kyai Fattah, sampai Kyai Fattah tidak bisa mengajar lagi karena sakit dan kondisi kesehatannya terus menurun.
"Saat setelah mengajar di kelas, di gedung depan ini (sambil menunjuk ke bangunan yang sekarang menjadi kamar santri ndalem), Kyai Fattah Jatuh. Dulu bangunan ini tingkat dan ada tangga dari kayu. Disitu Kyai Fattah jatuh. Saya sempat melihat dari atas. Setelah itu Kyai Fattah tidak mengajar lagi dan kesehatannya terus menurun sampai meninggal dunia", katanya mengenang masa-masa indah dengan Kyai Fattah.
Sebelum acara pada malam tersebut ditutup dengan doa, KH Yazid Busthomi dari Pasuruan menyampaikan ceramah, yang banyak menceritakan keterkaitan Kyqi Fattah dengan KH Abdurrahman Wahid.
KH Abdul Fattah Hasyim, adalah putra dari pasangan KH Hasyim dan Nyai Fathimah (adik KH Abd Wahab Hasbulloh). Kyai Fattah memperistri Nyai Musyarofah, putri KH Bisri Syansuri dan Nyai Khodijah (adik KH Abd Wahab Hasbulloh lainnya).
Pada tahun 1947, Kyai Fattah mendirikan kembali Madrasah di Tambakberas, yang diberi nama Madrasah Ibtidaiyah Islamiyah (MII). Pada tahun 1953, Kyai Fattah mendirikan Madrasah Muallimin untuk putra, sebagai kelanjutan dari MII. Empat tahun kemudian mendirikan Muallimat untuk putri. (Alba)
 
