Bahasa Arab memiliki cabang ilmu yang cukup banyak, antara lain ilmu Nahwu, ilmu Shorof, ilmu Balaghah (ilmu Maani, ilmu Bayan dan ilmu Badi'), ilmu Rasam/Khat, ilmu Arudl dan Qowafi, Insya", Khitabah dan lain sebagainya.
Karena masih dalam satu rumpun, maka antara satu dengan yang lain memiliki keterkaitan. Bahkan salah satu cabang ilmu Filsafat, yaitu ilmu Logika (ilmu Mantiq), karena menggunakan struktur kalimat dalam mengungkapkannya, juga memiliki keterkaitan dengan ilmu Bahasa Arab.
Semua ilmu tersebut, yang menggunakan struktur kalimat dalam mengungkapkannnya, memiliki hubungan yang erat. Ilmu Nahwu adalah ilmu yang membicarakan struktur kalimat, tetapi hanya fokus ke perubahan setiap akhir kata (kalimat) yang ada dalam struktur kalimat (kalam/jumlah). Dalam ilmu Nahwu, struktur kalimat terdiri mubtada' (subyek) dan khabar (predikat) dan, terdiri dari fail (subyek) dan fiil (predikat).
Jika ilmu Nahwu fokus pada perubahan akhir kata, maka ilmu Shorof fokus pada perubahan setiap kata dalam satu kalimat.
Ilmu Balaghah juga bicara tentang struktur kalimat (isnad), tetapi fokus kepada fungsi setiap kata dalam kalimat, yang dinamakan musnad ilaih (subyek) dan musnad (predikat) serta mutaalliqatul fi'li (obyek). Sedangkan ilmu Mantiq juga bicara tentang struktur kalimat (qadliyah/premis), namun fokus kepada benar dan tidaknya hubungan antara subyek (maudlu') dan predikat (mahmul).
Dari sini bisa dikatakan bahwa, agar mudah dalam mempelajari ilmu-ilmu tersebut, maka harus diketahui terlebih dahulu pokok bahasan dari ilmu-ilmu tersebut.
Untuk bisa lancar dan mudah belajar ilmu Nahwu, maka minimal harus tahu tentang kalam atau jumlah itu apa, dan sebelumnya juga harus tahu kalimat (kata) itu apa?
Agar mudah belajar ilmu balaghah, maka harus memahami dulu tentang isnad, dan agar mudah belajar ilmu Mantiq, maka harus paham apa itu qadliyah, yang sebelumnya harus paham dulu ta'rif dan had.
Contoh kalimat جميع طلاب المدرسة مجتهدون (Semua siswa sekolah ini rajin-rajin), bisa dilihat dari ilmu Nahwu, Balaghah dan Mantiq. Kalimat (kata) جميع طلاب المدرسة dalam ilmu Nahwu dinamakan mubtada', dalam ilmu balaghah dinamakan musnad ilaih, dalam ilmu Mantiq dinamakan maudlu', dalam bahasa Indonesia disebut subyek.
Sedangakan kalimat (kata) مجتهدون dalam ilmu Nahwu dinamakan khabar, dalam ilmu Balaghah dinamakan musnad, dalam Mantiq dinamakan mahmul dan dalam bahasa Indonesia disebut predikat. Jadi dalam sebuah kalimat (kalam, isnad atau qodliyah) yang sama bisa berbeda-beda penyebutannya dalam beberapa rumpun ilmu.
Demikianlah kira-kira apa yang harus diupayakan untuk dipahami terlebih dahulu sebelum memperdalam ilmu-ilmu tersebut. (ma)