Muallimin Online,
Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tingkat MTs/SMP yang dilaksanakan pada Senin-Kamis (23-26/04) menyisakan berbagai keluhan. Salah satunya terkait laporan harian yang masih berbasis kertas.
Setiap hari, selama ujian berlangsung, panitia harus membuat laporan ke kantor Kementerian Agama (Kemenag) yang tebalnya lebih dari seratus halaman. Jika hanya kertas soal ujian saja yang diganti dengan digital, sementara masih ada laporan berbasis kertas yang banyaknya melebihi kertas soal ujian. Lalu apa manfaat berbasis komputer?
Demikian disampaikan Bambang Hariadi, panitia UNBK Madrasah Muallimin Muallimat Bahrul Ulum Tambakberas Jombang. “Apabila hanya kertas soal ujiannya saja yang berbasis komputer, sementara ada laporan harian yang berbasis kertas, yang sangat banyak dan merepotkan. Untuk apa ada UNBK”, keluhnya.
Lebih lanjut dia menyampaikan, “laporan harian berbasis kertas yang tebalnya seratusan halaman, justru malah merepotkan, tidak mempermudah. Seharusnya UNBK yang memanfaatkan teknologi itu memudahkan”.
Seharusnya, jika UN berbasis komputer atau digital, maka semua dilakukan secara digital. Laporan juga dilakukan secara digital. “Kalau hanya soal ujiannya saja yang berbasis komputer, dan laporan masih berbasis kertas, ini artinya UNBK kali ini masih berbasis kertas. Biaya yang dikeluarkan sudah besar, tetapi masih belum berubah. Lebih enak berbasis kertas seperti dulu”, katanya.
Saat ditanya bagaimana ke depan, dia merekomendasikan kepada Kemanag RI atau Kemendikbud untuk membuat semuanya digital. “Kalau soal ujian berbasis komputer (digital, red), maka laporan juga seharusnya berbasis komputer. Bahkan semua hal yang berkaitan dengan UNBK berbasis komputer. Kalau seperti ini, maka akan efektif dan efisien”, rekomnya. (ma)