Muallimin Online,
Secara umum peserta ujian akhir baca kitab dinilai sudah bagus. Namun, memang ada beberapa anak yang terpaksa harus dihentikan di tengah-tengah membaca kitab.
Penyebab utamanya bukan karena kurang mutholaah. Mereka pasti melakukan mutholaah, karena ujian ini merupakan pembuktian terakhir kemampuan bagi siswa. Sebab utamanya karena peserta merasa grogi, sehingga hilang semua yang ada dipikiran. Karena saat baca kitab disaksikan orang tua secara langsung dan, berhadapan dengan penguji yang tidak ia kenal.
Demikian kesimpulan KH Ali Tsauri, salah satu penguji ujian akhir baca kitab Madrasah Muallimin Muallimat 6 Tahun Bahrul Ulum Tambakberas tahun 2023, saat dimintai pendapatnya terkait peserta ujian.
“Secara umum peserta ujian akhir baca kitab, menurut saya sudah bagus, tapi memang ada beberapa anak yang terpaksa harus dihentikan, di tengah-tengah membaca kitab. Penyebab utamanya bukan karena kurang mutholaah. Karena ujian akhir baca kitab ini merupakan pembuktian kemampuan siswa. Sebab utamanya karena peserta merasa grogi, karena saat baca kitab disaksikan orang tua secara langsung dan berhadapan dengan penguji yang tidak ia kenal”, kata salah satu dosen senior UIN Sunan Ampel Surabaya ini.
“Karena itu, ketika sedang menguji, jangan sampai kita membuat dia terpojok. Karena disaksikan orang tua. Nanti malah lupa semua dan tidak bisa menjawab. Yang awalnya dia sudah berusaha mutholaah dalam waktu yang lama, malah lupa karna pengujinya. Maka dari itu, ketika saya menguji kita kasih guyonan. Biar rileks sehingga siswa dapat menjawab”, lanjut Kiai yang tinggal di Sepanjang Sidoarjo ini.
Kiai Ali juga berpesan pada para siswa, untuk betul-betul mempelajari dan memahami keseluruhan maqro. “Yang harus dipelajari oleh siswa adalah seluruh maqro, tidak hanya pada baris awal saja. Karna pada saat berkiprah di tengah masyarakat nanti, yang dibutuhkan adalah pemahaman isi dari kitab tersebut, bukan hanya nahwu dan shorofnya”, pesannya.
Sebagaimana yang telah diberitakan sebelumnya bahwa, Madrasah Muallimin Muallimat Tambakberas menyelenggarakan ujian akhir baca kita pada Ahad (19/03). Ujian ini merupakan momen yang sangat penting bagi para siswa Madrasah Muallimin Mualllimat.
Ujian yang dilaksanakan dia Gedung Timur Madrasah tersebut, berlangsung di lantai 1 dan lantai 2. Lantai 1 untuk siswa putra dan lantai 2 untuk siswa putri. Ujian yang pada tiga tahun sebelumnya tidak mendatangkan lagi orang tua siswa, karena adanya pandemi, pada tahun ini kembali mendatangkan lagi orang tua siswa, untuk melihat langsung putra putrinya dalam menguasai kitab kuning, dan sebagai bukti seberapa sungguh anak-anaknya belajar di Madrasah Muallimin Muallimat selama enam tahun.
Sesaat Sebelum ujian dimulai, para orang tua siswa yang datang di kompleks gedung Timur Madrasah, diarahkan menuju ruang ujian. Sedangkan para peserta diarahkan ke ruang transit untuk memutholaah kembali apa yang telah mereka pelajari di pondok atau rumah.
Pada saat ujian dimulai peserta dipanggil dan mengambil maqro’ batasan di petugas yang tersedia di sekitar ruang transit. Kemudian peserta diarahkan ke dalam ruang ujian sesuai urutan absen untuk diuji. Di dalam ruang ujian terdapat dua penguji. Satu penguji dari guru Madrasah sendiri dan lainnya dari luar Madrasah.
Dalam ujian tersebut peserta yang sedang diuji disaksikan langsung oleh orang tua peserta dan, juga disaksikan pula orang tua peserta lain yang duduk di dalam ruangan. Sehingga para orang tua peserta dapat menilai dan membedakan mana peserta yang mampu menyelesaikan ujian dengan baik dan mana yang tidak.
Ilham Umar Asy’ari, salah satu peserta ujian, menekankan bahwa, salah satu kunci sukses dalam ujian ini adalah belajar bersama. “Kunci sukses bagi saya adalah belajar bersama, karena para siswa dapat belajar secara efektif, dengan saling menyimak, saling mengingatkan, dan saling berbagi ilmu”, katanya.
Penulis: Muhammad Wahyu (kelas 5E)
Editor: ma