Muallimin Online,
Untuk terus memperbaiki proses pembelajaran di kelas 1A Madrasah Muallimin Muallimat, pada Rabu (16/10), Pimpinan Program Khusus menyelenggarakan rapat konsolidasi untuk guru-guru kelas 1A.
Rapat yang secara rutin dilakukan satu bulan sekali ini, diikuti oleh pimpinan program dan 17 orang guru kelas dari 23 guru yang ada. Guru yang tidak hadir dalam rapat kali ini 6 orang guru. 2 orang guru dengan ijin, dan 4 orang tanpa ijin.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua Program Khusus Kelas A, KH Lukman Hakim Mahfudz, yang didampingi Sekretaris Program Khusus, Ahsanun Naim, menyampaikan bahwa, pada tahun ini beberapa kelas kondisinya lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. “Untuk tahun ini, dibanding tahun-tahun yang lalu, berdasar pelajaran yang saya pegang di kelas 1A, anaknya lebih pinter-pinter. Lebih baik dari tahun-tahun yang lalu. Hal ini saya lihat saat saya memberi makna, kemudian saya minta membaca, ternyata sudah bisa. Padahal ini masih 3 bulan berjalan,” katanya menjelaskan kondsi siswa tahun ini.
Lebih lanjut Kiyai Lukman juga meminta laporan dari semua guru, bagaimana perkembangan dari seluruh kelas, apakah sama seperti yang yang saya rasakan. Kalau tidak, maka harus dicarikan jalan keluarnya, agar proses pembelajaran dan perkembangan semua siswa sesuai dengan capaian yang kita harapkan.
“Apakah ada kendala-kendala yang dihadapi, atau mungkin ada mata pelajaran yang kurang pas bagi guru, sehingga perlu dilakukan perubahan mata pelajaran yang diampu guru,” katanya mengakhiri sambutan.
Sementara itu, dalam proses sharing antar guru, disampaikan beberapa hal antara lain: Seperti yang telah disampaikan dalam rapat yang pertama guru-guru kelas 1A, pada Agustus 2019 bahwa, siswa di kelas 1A adalah siswa yang berada dala masa transisi dari kebiasaan menulis latin ke pembiasaan menulis Arab. Karena itu butuh kehadiran dan pendampingan guru secara langsung.
Hal selanjutnya yang disampaikan adalah bahwa, di awal pembelajaran, pertanyaan pertama yang diajukan guru adalah berapa yang dari MI dan berapa yang dari SD. Hal ini sebagai upaya pemetaan di kelas 1A. Untuk tahun ini, banyak yang dari MI, sehingga lebih memudahkan dalam pembelajaran.
Adapun kendala yang masih terjadi salah satunya adalah masih ada beberapa siswa yang tidak hadir di kelas setiap hari atau setiap jam dengan berbagai alasan; ada beberapa siswa, yang sebelumnya kesulitan dalam belajar, saat ini beberapa sudah mengalami perkembangan yang baik, sementara ada beberapa yang belum berkembang; banyak wali murid yang ingin dimasukkan di grup WA wali kelas. Grup WA ini sangat bagus, karena bisa mengontrol absensi siswa, namun juga ada kurang baiknya; untuk kelas-kelas yang siswa-nya memiliki masalah, maka wali kelas harus memiliki kontak wali muridnya.
Selanjutnya berkaitan dengan kurikulum, yang menjadi sesuatu yang menentukan dalam meraih apa yang akan dicapai dalam proses pembelajaran. Saat ini program khusus sedang merevisi kurikulum terutama silabus kelas 1A. Diharapkan revisi ini segera selesai akhir tahun ini, sehingga pada awal tahun depan bisa dilaksanakan.
Terakhir, mengulang apa yang selalu disampaikan oleh pimpinan Program Khusus bahwa, yang harus ditekankan dalam proses pembelajaran di kelas 1A adalah pengembangan keterampilan (maharah) dalam menulis, membaca dan menghafal.
Program Khusus Kelas 1A adalah kelas persiapan satu tahun bagi siswa yang mendaftar dari lulusan Madrasah Ibtidaiyah atau Sekolah Dasar luar Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas. Setelah menyelesaikan program satu tahun dengan 100% mata pelajaran agama salaf mulai dari yang paling dasar, selajutnya siswa naik ke kelas 1B (kelas reguler) sampai ke kelas 6. Disamping kelas 1A, Program Khusus lain adalah kelas 2A dan 3A, yang menerima pendaftar lulusan dari MTs atau SMP. (ma)