• madrasatuna.1953@gmail.com
  • 0321-865280 (Putri) / 0321-3083337 (Putra)
  • Home
  • Profil
    • Sejarah
    • Visi dan Misi
    • Sambutan Kepala Madrasah
    • Struktur Personalia Organisasi
    • Jenjang Belajar Dan Ijazah
    • Data Guru
  • Program
    • Program Strategis 5 Tahun (2023-2028)
    • Rencana Kerja 1 Tahun (2023-2024)
    • Rencana Kerja 1 Tahun (2024-2025)
  • Publikasi
  • Pengumuman
  • Download
  • Kontak

Pergeseran Makna 'Hafalan'

  • Home
  • Berita
Artikel Jumat, 08-Januari-2021 13:17 4968

Hafalan adalah sebuah istilah populer di kalangan pesantren, yang di ambil dari kata Bahasa Arab al hifdz (الحفظ). Begitu pentingnya hafalan sehingga dimasukkan dalam struktur kurikulum pesantren, baik di Madrasah Diniyyah maupun Umum.

Tulisan ini tidak bermaksud mengkritisi hafalan dari sisi bahasanya. Namun, patut kiranya dilihat kembali, apakah prakteknya selama ini betul-betul sesuai dengan yang dimaksud pada kata Bahasa Arab الحفظ ?

Kata tersebut banyak ditulis dalam literatur berbahasa Arab yang berisikan akhlak dan pendidikan, seperti dalam kitab Ta'limul Muta'allim, sehingga sangat akrab di kalangan santri dan pesantren.

Namun dalam prakteknya, kata tersebut mengalami penyederhanaan makna, yang diterjemahkan menjadi sekedar "hafalan". Lebih ironis lagi, kata tersebut disamakan dengan kata mengingat: menyebut berdasarkan ingatan yang menggunakan aspek kognitif belaka.

Sebagai contoh seorang anak dikatakan hafal nadhzam kitab Alfiah Ibn Malik hanya dengan melafadzkan bentuk nadzamannya tanpa tahu maksud dari nadzam yang ia baca. Kalau hanya itu yang dimaksud, sekiranya tidak perlu adanya persyaratan yang begitu ketat sebagaimana yang telah diuraikan dalam kitab Ta'limul Muta'allim. 

Karena, itu sama saja dengan orang atau anak yang hafal lagu-lagu, bahkan pelafalan Alqur'an-pun dapat di ucapkan di luar kepala oleh kalangan non muslim seperti kisah orang Belanda (Snouck Hurgronje) ketika menjajah Indonesia waktu itu. Seorang artis bisa cepat hafal berbagai macam lagu dan seterusnya. Mungkin kata yang tepat untuk menggantikan istilah al hifdzu (hafalan) sesuai konteks di atas adalah al-tilawah bilghoib (التلاوة بالغيب) atau membaca dengan tidak melihat. 

Padahal kata yang sering dipakai acuan di kalangan pesantren  mengenai hal ini adalah sebuah bait syiir Imam Syafi'i yang berbunyi:      

شكوت الي وكيع سوء حفظي#  فارشدني الي ترك المعاصي

Saya melaporkan kejelekan hafalan saya kepada Syekh Waki', lantas beliau menunjukkan saya agar meninggalkan kemaksiatan-kemaksiatan.

Diteruskan dengan bait:

فأخبرني بأن العلم نور
          ونور الله لا يهدي لعاصي 

Di situ dikatakan bahwa، ilmu adalah Nur Allah SWT yang tidak diberikan kepada orang yang berbuat maksiat dan ahli maksiat.

Kalau kita berpedoman pada syiir di atas, kiranya terjemahan yang tepat dari kata الحفظ adalah "penjagaan-menjaga" atau "ngerekso" (Jawa) sebagaimana yang terdapat dalam kamus-kamus umum Bahasa Arab. Adapun cara untuk menjaga (ngerekso) ilmu yang dimaksud adalah dalam bentuk pengamalan Ilmu itu sendiri, antara lain dengan cara meninggalkan kemaksiatan.

Persyaratan yang ketat semacam itu menunjukkan bahwa, ilmu adalah sesuatu yang suci yang hanya dapat dijaga oleh orang-orang yang memiliki hati yang bersih (suci).

Sedangkan pengetahuan yang hanya sampai pada ranah fikiran( kognitif), dapat di kuasai oleh seseorang secara umum.

Akan tetapi yang menarik bagi penulis adalah mulai kapan munculnya penyederhanaan makna kata الحفظ tadi?
(Rahmat Basuki, S.Pd., Guru Madrasah Muallimin Muallimat Bahrul Ulum Tambakberas) 
   

Bagikan :

Tags

Hafalan Madrasah Rahmat Basuki Muallimin

Data dan Fakta

Jumlah Rombel 83 Rombel
Jumlah Total Siswa 3.003 orang
Jumlah Siswa Putra 1.500 orang
Jumlah Siswa Putri 1.503 orang
Guru dan Pegawai 203 orang

Pengumuman Terbaru

  • Edaran PTS I 2024/2025
  • Jadwal PTS I Tahun Ajaran 2024/2025
  • Brosur PPDB 2024

Berita Terkini

Evaluasi Dan Perencanaan Tahunan Program Madrasah, Kamad: Ada Progress Menuju Lebih Baik
Apel Akhir Tahun Dan Penerimaan Rapot, Bidang Kesiswaan Sampaikan Beberapa Hal Penting
Penerimaan Rapor PAT, Kepala Madrasah Ingatkan Siswa Untuk Bermuhasabah Setelah Melakukan Pembelajaran Selama Satu Tahun
Dalam Rapat Kenaikan, Pimpinan Madrasah Tekankan Hal Ini
Rapat Pleno Kenaikan Kelas Tahun Ajaran 2024/2025

Gallery

  • Album(4)
  • Video(25)

Link Pendidikan

  • UNIVERSITAS AL AZHAR
  • KEMENAG RI
  • PENDIS KEMENAG RI
  • PP BAHRUL ULUM

Tentang Kami

Madrasah Muallimin Muallimat 6 Tahun Bahrul Ulum Tambakberas Jombang didirikan pada tahun 1953 oleh KH Abdul Fattah Hasyim. Madrasah ini menjalankan kurikulum 70% pelajaran Salaf Pesantren dan 30% pelajaran Kurikulum Nasional. Siswa Madrasah Muallimin Muallimat mengikuti ujian negara tingkat Madrasah Tsanawiyah (MTs) bagi siswa kelas 3, dan mengikuti ujian negara tingkat Madrasah Aliyah (MA) bagi siswa kelas 6.

Profil
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Sambutan Kepala Madrasah
  • Struktur Personalia Organisasi
  • Jenjang Belajar Dan Ijazah
  • Data Guru
Alamat

Jl. Tanjung, dusun Gedang, Tambakrejo Jombang, Jawa Timur, Indonesia

Copyright © 2025 All rights reserved | mualliminenamtahun.net