Muallimin Online,
Pagi ini, Sabtu (10/12) Mas'ud, siswa kelas 1A3 yang berasal dari desa Toyaning kecamatan Rejoso Pasuruan dan Makhsus Ihzan dari desa Mojegebang kecamatan Kemlagi Mojokerto mengikuti ujian lisan baca kitab kuning dalam rangka Penilaian Akhir Semester tahun pelajaran 2022/2023.
Mas'ud dan Ikhsan pagi ini diuji Shidqi Fadli, guru kelas 1A. Mereka berdua secara bergiliran membaca kitab Matan Taqrib dihadapan pak Shidqi. Saat itu adalah giliran mereka berdua untuk maju ke depan, setelah menunggu beberapa saat teman-temannya yang sudah dipanggil terlebih dahulu. Saat Mas'ud dan Ikhsan membaca, teman-teman yang lain masih menunggu di deretan bangku yang ada di belakang mereka berdua.
Mas'ud membaca terlebih dahulu isi kitab yang ada di hadapannya. Setelah beberapa baris berhasil dibaca, kemudian Pak Shidqi menanyakan terkait dengan Shorof. "Lafadz wa'ada ini kalimat apa?", tanya Pak Shidqi.
Mas'ud berfikir keras. Siswa berkacamata minus tersebut mengerningkan dahinya untuk mengingat-ingat tanda-tanda (alamat) dari kalimat. Selanjutanya dia dengan cepat menjawab, "kalimat fi'il".
"Kenapa?", sahut Pak Shidqi
'Karena tidak ada tanda tanwin", kata Mas'ud.
Tanya jawab antara Pak Shidqi sebagai penguji dan Mas'ud sebagai peserta ujian terus berjalan, sampai selesai.
Ketika ditanya, apakah ujian baca kitab ini merupakan pengalaman pertama? Mas'ud menjawab iya. Siswa yang bertempat di salah satu pondok di luar Tambakberas ini mengatakan bahwa, diuji baca kitab ini merupakan pengalaman yang pertama. "Di pondok ada Diniyah, tapi tidak ada ujian baca kitab. Ini (pengalaman) yang pertama.
Sementara bagi Ikhsan, ujian baca kitab ini adalah pengalaman yang kedua. Karena di pondoknya, Ribath Al Muhibbin Bahrul Ulum, di Madrasah Diniyah ada ujian membaca kitab.
Namun Mas'ud dan Ikhsan masing-masing masih nervous dalam menghadapi ujian baca kitab ini. "Iya gemeteran dan deg-degan saat diminta untuk maju", katanya kompak. Keduanya juga mengatakan, masih kesulitan dalam (menerapkan) Nahwu-Shorof saat membaca kitab. Meskipun saat ditanya tentang kaidah-kaidah dasar Nahwu-Shorof, mereka berdua cukup cekatan dalam menjawab.
Mas'ud berharap, tahun depan dia bisa membaca dengan lebih lancar lagi. "Nggih...saya akan berusaha untuk belajar lebih giat lagi, agar bisa membanggakan kedua orang tua", katanya.
Sebagaimana yang telah diberitakan sebelumnya, hari ini Sabtu dan Ahad (10-11/12) Madrasah menyelenggarakan ujian lisan baca kitab dalam rangka PAS 2022/2023. Ujian lisan baca kitab dilaksanakan setiap semester bagi seluruh siswa. Bagi siswa kelas 1A (kelas program khusus), kitab yang dibaca adalah kitab yang menjadi pegangan untuk pelaharan fiqih, yaitu kitab Matan Taqrib (Matan Abi Syuja'). Sementara untuk kelas 1-3 kitab Fathul Qorib dan kelas 4-6 kitab Tuhfatut Thullab.
Setelah mengikuti ujian PAS, baik tulis maupun lisan, siswa akan menerima rapor pada Kamis (15/12). Setelah itu kegiatan pembelajaran Madrasah akan diliburkan sampai awal tahun 2023. (ma)