Muallimin Online,
Menjelang berakhirnya Penilaian Akhir Semester (PAS) tahun ajaran 2024/2025, panitia menyelenggarakan sosialisasi dan pengarahan tentang ujian lisan Baca Kitab kepada guru penguji, pada Senin (09/12).
Hadir dalam kegiatan yang diselenggarakan di Aula Gedung II Madrasah Muallimin Muallimat tersebut, Wakil Kepala Madrasah, H. Abdul Rohim Maruf, Ketua Panitia Ujian, Achmad Musyaffa’ serta penanggung jawab ujian lisan, Robi Febrian. Tampak hadir juga KH Lukman Hakim Mahfudz dan KH Anshori Syechah, serta guru penguji, baik putra maupun putri.
Dalam sambutannya, Pak Rohim menyampaikan bahwa, terkait dengan penilaian ujian baca kitab ini, semua guru sudah paham. “Sebenarnya terkait dengan penilaian ini semua guru yang pernah menjadi penguji sudah paham. Tinggal bagaimana kita melaksanakan tugas tersebut”, katanya membuka sambutan.
“Namun kegiatan sosialisasi dan pengarahan ini harus dilakukan sesuai dengan rencana kita. Kenapa? Karena apa yang kita lakukan ini sebagai bukti bahwa, ada kegiatan yang kita lakukan. Hal ini ditanyakan ketika ada penilaian kepala Madrasah”, sambungnya.
Lebih lanjut Pak Rohim menjelaskan bahwa, saat ini Madrasah Muallimin Muallimat sudah memiliki berbagai sistem yang mengatur kerja kita. “Saat ini kita semua sudah memiliki sistem. Bahkan semua kegiatan oleh personalia di Madrasah ini ada standar operational procedure (SOP)-nya. Mulai dari bagian bersih-bersih, Satpam sampai pimpinan sudah ada SOP. Bahkan, pengawas dari Kemenag merasa kagum dengan kita. Karena 15 tahun yang lalu kita ini masih belum tertata, bahkan saat pengawas datang ditinggal pergi. Setelah 15 tahun ini kita semakin tertata”, katanya menjelaskan.
“Saat ini kita juga memiliki berbagai media. Baik media sosial maupun media massa (website) dan media cetak. Hal-hal ini seperti ini penting bagi kita, agar kita bisa menyampaikan apa yang yang ada di kita”, pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Ujian Madrasah, Ach Musyaffa’, dalam sambutan berikutnya menyampaikan ucapan terimakasih. “Kami mengucapkan terimakasih kepada semua guru atas kesediaan waktu dan tenaga, dalam rangka mendampingi dan mengawal anak-anak di penilaian akhir semester, baik untuk penilaian tulis maupun lisan atau baca kitab”, ucapnya mengawali sambutan.
“Saat ini ujian baca kitab sudah mulai terstruktur, dan dirumuskan serta dirancang oleh tim yang dibentuk oleh Madrasah. Yang perlu diingat terus, sesuai yang disinggung Pak Rohim bahwa, ujian baca kitab ini tidak sekedar menguji, tetapi yang lebih penting adalah memberikan pembinaan dan motivasi agar anak belajar lebih giat lagi”, katanya berpesan.
Selanjutnya penanggung jawab ujian baca kita, Robi Febrian menyampaikan tentang kompetensi yang akan dicapai dalam ujian baca kitab ini, antara lain:
Bagi kelas 1A, kompetensinya adalah siswa membunyikan pelafalan maqro ditentukan, bersyakal dengan atau tanpa makna disertai pembacaan ala pesantren dan pemahaman nahwu dasar;
Bagi kelas 1B, kompetensinya adalah siswa membunyikan pelafalan maqro ditentukan, tanpa syakal dengan tanpa makna disertai pembacaan ala pesantren dan pemahaman kaidah nahwu-shorof;
Bagi kelas 2A, kompetensinya adalah siswa membunyikan pelafalan maqro ditentukan, tanpa syakal dengan tanpa makna disertai pembacaan ala pesantren, pemahaman kaidah nahwu-shorof dan menerjemahkan ta’bir (teks);
Bagi kelas 2B, kompetensinya adalah siswa membunyikan pelafalan maqro ditentukan, tanpa syakal dengan tanpa makna disertai pembacaan ala pesantren, pemahaman kaidah nahwu-shorof dan menerjemahkan ta’bir (teks);
Bagi kelas 3A dan 3B, kompetensinya adalah siswa membunyikan pelafalan maqro ditentukan, tanpa syakal dengan tanpa makna disertai pembacaan ala pesantren, pemahaman kaidah nahwu-shorof dan pemahman ta’bir (teks) secara tekstual;
Bagi kelas 4, kompetensinya adalah siswa membunyikan pelafalan maqro pilihan tanpa syakal dengan tanpa makna disertai pembacaan ala pesantren, pemahaman kaidah nahwu-shorof dan pemahman ta'bir (teks) secara kontekstual;
Bagi kelas 5 dan 6, kompetensinya adalah siswa membunyikan pelafalan maqro pilihan tanpa syakal dengan tanpa makna disertai pembacaan ala pesantren, pemahaman kaidah nahwu-shorof dan pemahman isi maqro secara kontekstual.
Sementara sistem penilaian dirumuskan sebagaia berikut:
Bagi kelas 1A, kemampuan membaca makna ala pesantren nilai 10 s/d 20, ketepatan kedudukan i’rob nilai 10 s/d 20, kemampuan memahami nahwu dasar nilai 10 s/d 30, dan nilai tambahan untuk membaca kitab kosongan nilai 20.
Bagi kelas 1B, kemampuan membaca makna ala pesantren nilai 10 s/d 30, ketepatan kedudukan i’rob nilai 10 s/d 30, kemampuan memahami kaidah nahwu-shorof nilai 10 s/d 30.
Bagi kelas 2 sampai kelas 6, kemampuan membaca makna ala pesantren nilai 10 s/d 30, kemampuan memahami kaidah nahwu-shorof nilai 10 s/d 30, dan kemampuan menerjemahkan ta’bir (teks) nilai 10 s/d 30.
(Alba)