Muallimin Online,
Kiyai Sahal Mahfudz adalah sosok alim allamah yang keilmuannya nyegoro (laksana lautan). Ciri-ciri orang memiliki ilmu yang nyegoro salah satunya adalah tidak kagetan. Hal tersebut dikatakan KH Mustofa Bisri (Gus Mus) dalam sambutan mewakili keluarga dan selaku Wakil Rais Am PBNU dalam peringatan 7 hari wafatnya KH Muhammad Ahmad Sahal Mahfudz, pada Selasa (28/01).

“Kiyai Sahal itu orang yang ilmunya nyegoro, sehingga tidak kagetan. Orang yang tidak seperti Kiyai Sahal akan kagetan. Ada Ahmadiyah kaget, ada Syiah kaget, ada Ulil Abshar Abdalla kaget”, katanya yang disambut tawa hadirin.

Kegiatan yang dihadiri lebih dari 3000 orang tersebut dilaksanakan di halaman rumah Almarhum, yang berada di komplek Pondok Pesantren Maslakul Huda Kajen Margoyoso Pati Jawa Tengah.

Lebih lanjut Gus Mus menyapaikan bahwa, Kiyai Sahal merupakan kiyai terakhir di lingkungan Nahdlatul Ulama yang memiliki keilmuan yang sejajar dengan Hadratussyech Hasyim Aysari, Kiyai Wahab Chasbullah, Kiyai Bisri Syansuri dan lain-lainnya. “bahkan Kiyai Sahal satu-satunya faqih (ulama ahli fiqh) yang tidak hanya menguasai ilmu fiqh dan ushul fiqh, beliau juga sangat menguasai ilmu kemasyarakatan. Dengan penguasaan ini, Kiyai Sahal mampu membawa kitab yang disusun pada zaman Rasullah, para sahabat dan tabiin untuk disesuaikan dengan kondisi masyarakat saat ini”, tambah Gus Mus.

Gus Mus juga berharap kita semua tidak kagetan dengan kondisi yang ada di tengah-tengah kehidupan kita, karena kiyai yang tidak kagetan sudah tiada. Sudah tidak ada lagi yang menjaga agar kita tidak kagetan. (musabdilla)