Muallimin Online,
Ada persitiwa menarik dalam lomba baca kitab dalam event Olimpiade Nahwu Shorof yang diselenggarakan Madrasah Muallimin 6 Tahun Bahrul Ulum. Tepat setelah acara pembukaan selesai, peserta yang datang dari madrasah dan pesantren se Jawa Bali, langsung berlomba di beberapa tempat yang telah disediakan oleh panitia.
Pemandangan menarik terjadi saat lomba baca kitab, peserta yang datang dari berbagai latar belakang suku menggunakan bahasa yang biasa mereka gunakan saat mengaji dan belajar di pesantren. Peserta dari Madura menggunakan bahasa Madura, peserta dari Jawa Barat menggunakan bahasa sunda, dan yang dari Jawa menggunakan makna bahasa Jawa.
Walaupun peserta datang dari berbagai latar belakang suku, tetapi mereka diikat dengan ikatan sesama santri, sehingga terlihat keakraban diantara mereka terjalin dengan baik. Masing-masing mengerti tradisi yang berlangsung di pesantren.
Dalam lomba baca kitab, peserta di bagi ke dalam dua forum, forum pertama di selenggarakan di halaman Madrasah Muallimin, dan forum kedua di selenggarakan di Aula Pondok Induk Bahrul Ulum. Ada dua kejadian menarik saat peserta dari Madura dan Jawa Barat mendapat giliran untuk tampil.
Peserta dari Pamekasan Madura yang tampil di Aula Pondok Induk, setelah dipanggil panitia, secara tegas menggunakan bahasa Madura dalam memberikan makna kitab yang dibaca. Karena dari tiga Juri, K. Sholeh, Kiyai Suhadak dan Kiyai Maksum tidak ada yang paham bahasa Madura, akhirnya K. Sholeh menyela, “mohon diartikan dengan bahasa Indonesia, bisa?”.
“Sesuai hasil TC, katanya boleh yai memberikan arti dengan bahasa Madura”, timpal peserta yang lancar dalam mengartikan kitab tersebut.
“Tapi kami bertiga ini tidak paham, bagaimana?”, kata salah satu juri.
Akhirnya peserta mengalah dan mengartikan dengan bahasa Indonesia.
Sedangkan di forum Halaman Madrasah Muallimin, penonton yang terdiri dari peserta dan santri Pondok Pesantren Bahrul Ulum, memberikan sambutan yang cukup meriah, saat seorang peserta dari Jawa Barat yang menggunakan bahasa Sunda saat memberikan makna.
Dari dua penampilan peserta tersebut, terlihat jelas kebhinekaan yang terjadi diantara peserta Olimpiade Nahwu Shorof dan baca kitab ini. (mus)