Muallimin Online,
Hampir dua bulan ini, Madrasah Muallimin Muallimat 6 Tahun Bahrul Ulum Tambakberas ditinggal oleh guru-guru terbaiknya. Tepat setelah peringatan 40 harinya KH M Sulthon Abdul Hadi, hari ini, Jumat (04/01/2019), pukul 13.00 WIB, Madrasah kembali ditinggal guru terbaiknya, bapak Bambang Hariadi. Inna Lillahi wa Inna Ilaihi Rajiun.
Almarhum bapak Bambang Hariadi disamping mengampu pelajaran Tauhid dan Hadist, juga menjabat sebagai Wakil Kepala Madrasah Bidang Kesiswaan. Karena itu, tidak heran jika keseharian di Madrasah pak Bambang sangat dekat dengan siswa dan siswi, terutama yang menjadi pengurus organisasi siswa.
Sebelum memulai memegang mata pelajaran yang diampu, pak Bambang mengabdi di Madrasah yang juga merupakan almamaternya ini, dan diberi tugas sebagai tenaga Tata Usaha. Sejak tahun pelajaran 2002/2003 pak Bambang mulai mengampu mata pelajaran Tauhid dan Akhlaq.
Pekerjaan yang ditugaskan oleh Madrasah selalu dijalankan dengan baik. Karena orangnya memang sabar, neriman (menerima apa adanya), dan bertanggungjawab terhadap pekerjaan yang dibebankan kepadanya. Bahkan jika bekerja untuk Madrasah tidak mengenal waktu. Apalagi saat-saat Madrasah menghadapi kegiatan-kegiatan penting, seperti ujian, penerimaan siswa baru dan lain sebagainya.
Disamping mengajar dan menjadi pimpinan di Madrasah Muallimin Muallimat, Pak Bambang juga mengajar di Madrasah Diniyah PP Putri al Fathimiyyah dan Madrasah Diniyah al Quran di Pondok Induk Bahrul Ulum. Tidak hanya di dunia pendidikan, kesibukannya juga ada di dunia ekonomi, dimana sampai akhir usianya, Pak Bambang tercatat sebagai direktur BMT Rizqona Ikatan Keluarga Alumni Bahrul Ulum (IKABU).
Sejak beberapa tahun terakhir, kondisi kesehatan tubuhnya kurang begitu baik, terutama karena penyakit sesak napas yang dideritanya. Tidak hanya penyakit sesak, tetapi sakit ambien dan maag juga menambah deritanya. Namun dalam beberapa tahun, penyakitnya tidak pernah dirasakan. Baru setengah tahun belakangan ini, kondisi tubuhnya mulai benar-benar drop. Enam bulan yang lalu, sekitar setelah hari Raya Idul Fitri, penyakit ambiennya kambuh akut, sehingga harus dilakukan operasi untuk penyembuhannya. Sampai pada sekitar 2 bulan yang lalu (Noveber 2018), pak Bambang masuk salah satu rumah sakit swasta di Surabaya. Karena pengobatan yang dilakukan di Jombang dirasa belum mengurangi sakitnya. Saat di rumah sakit inilah, penyebab penyakit sesak napasnya baru diketahui, setelah dilakukan beberpa kali tindakan, akhirnya diketahui di paru-parunya ada kanker. Saat menerima informasi penyakitnya ini sebagian besar guru merasa kaget dan berharap bisa segera disembuhkan.
Untuk mengobati penyakitnya tersebut, beberapa jalan ditempuh, baik pengobatan medis maupun pengobatan alternative. Namun, Allah SWT berkehendak lain. Pada hari ini, Jumat (04/01) Pak Bambang dipanggil oleh Dzat yang memilikinya. Semoga Allah SWT mengampuni segala kesalahannya, merahmatinya dan dimasukkan ke dalam surge-Nya.
Dari riwayat pendidikannya, setelah lulus dari Madrasah Ibtidaiiyah Mambaul Maarif Denanyar pada tahun tahun 1986/1987, Pak Bambang melanjutkan ke MTsN Tambakberas. Kemudian pada tahun 1990 masuk ke Madrasah Muallimin Muallimat Bahrul Ulum dan lulus pada tahun 1995. Selanjutnya menempuh kuliah di IAIN Sunan Kali Jaga Yogyakarta sampai tahun 2000. Selepas lulus dari kuliah di Yogya, pak Bambang langsung mengabdi di Madrasah Muallimin Muallimat Bahrul Ulum. Dari sini bisa dilihat bahwa, hampir seluruh hidupnya dihabiskan di Bahrul Ulum. Baik sebagai santri maupun sebagai guru.
Almarhum Pak Bambang Hariadi meninggalkan seorang istri, Himmatur Rofi'ah dan seorang anak, M. Mujab Ma'ali.
Madrasah Muallimin Muallimat sangat kehilangan sosok yang penuh dedikasi dan penuh tanggungjawab. Setelah 40 hari yang lalu ditinggal Kiyai Sulthon, sekarang Madrasah kembali ditinggal salah satu guru dan pimpinan terbaiknya. (ma)