Muallimin Online,
Sudah satu tahun ini, Ilham Ramadhan (13), siswa Madrasah Muallimin Muallimat Tambakberas menjalani kehidupan jauh dari kedua orang tua. Karena sejak tahun lalu, Ilham menempuh belajar di kelas 1A Madrasah Muallimin Muallimat dan mondok di ribath An Nashriyah Bahrul Ulum Tambakberas.
Ilham yang berasal dari Perumahan Bumi Safira, Wage Taman Sidoarjo tersebut, mengaku bahwa, keinginan menuntut ilmu di pondok pesantren adalah karena kemauannya sendiri dan dorongan orang tua. Karena itu, meskipun di hari-hari pertama mondok terasa berat, bocah kecil tersebut sanggup menghadapinya.
Dari pengakuannya, selama ini, setiap bulan sekali, ayah dan ibunya selalu rutin menyambanginya ke pondok. Saat sambangan itulah, rasa kangen bisa dia dilampiaskan ke kedua orang tuanya, yang katanya juga selalu berpesan untuk selalu belajar dengan baik.
Sebelum masuk di Madrasah Muallimin Muallimat, Ilham bersekolah di salah satu sekolah dasar yang berada di kawasan Jambangan Surabaya. "Karena agak jauh sekolahnya, waktu itu setiap hari diantar ayah untuk pergi ke sekolah", katanya ketika ditanya tentang lokasi sekolah yang cukup jauh dari rumahnya.
Karena Ilham berasal dari sekolah dasar di luar Bahrul Ulum, dia mengikuti tes masuk kelas 1A dan diterima. Sejak awal masuk di Madrasah Muallimin, dia tidak merasa kesulitan. "Tidak merasa kesulitan, karena pelajaran kelas 1A adalah pelajaran dasar dalam mempelajari kitab kuning, dan semua bisa saya ikuti dengan baik," jawabnya ketika ditanya tentang kesulitan di awal pembelajaran.
Setelah menempuh proses pembelajaran selama satu tahun, kesan yang dirasakan Ilham adalah belajar di Madrasah Muallimin sangat serius dilakukan. "Belajarnya serius, karena di Muallimin menerapkan nilai asli. Kalau tidak naik, karena nilai-nya rendah, maka betul-betul tidak naik. Tidak ada nilai katrol atau dibantu. Maka, belajarnya harus serius dan benar-benar", kesannya selama mengikuti pembelajaran.
Adapun pelajaran yang disukai Ilham adalah pelajaran Nahwu, dan dia mengaku mendapatkan nilai 90 dalam ujian PTS terakhir. Meskipun begitu, dia merasa masih kesulitan dalam mengi'rob kalimat. "Saya yang masih kesulitan dalam mengi'rob. Tapi saya akan belajar lebih giat lagi agar bisa", katanya.
Saat ditanya kenapa senang belajar di Muallimin, padahal siswanya ketika sekolah hanya memakai sandal, tidak memakai sepatu seperti saat di sekolah dasar dulu. Ilham menjawab, "tidak apa-apa, malah senang, tidak repot-repot pakai sepatu", jawabnya sambil tertawa renyah.
Dia juga lebih senang, karena jam belajar-nya di Muallimin tidak terlalu lama dibanding sekolah di luar, dan setelah sekolah bisa disambung dengan belajar atau mengaji di pondok.
Terakhir dia berharap, masa belajar-nya di Madrasah Muallimin Muallimat bisa berjalan dengan baik, tidak ada hambatan sehingga bisa sampai lulus dan membawa ilmu yang barokah dan bermanfaat. (ma)