Sayup-sayup kubuka mataku yang sedari tadi asyik menerawang indahnya alam mimpi diatas kasur empuk karena kegaduhan yang tengah terjadi. Dan saat mataku terbuka sempurna rasa kesal, panik, dan kaget kurasakan secara bersamaan lantaran alarm yang menunjukkan pukul 07.15 WIB.
Tanpa berpikir panjang -yang memang sering kulakukan- aku langsung mengambil asal buku yang ada di lemari dan memakai seragam sesuai harinya, tak lupa hal yang selalu kulakukan bila mana kondisi ini terjadi adalah tak perlu mandi. Ditiap-tiap langkahku menuju bangunan yang membuat tidur pagiku hancur, aku hanya memikirkan satu hal, "mengapa aku bisa terlambat?". Pertanyaan itu selalu saja muncul tiap kali aku terlambat, meski aku tahu itu hal yang tak berguna.
Setibanya dipintu kelas hanya satu hal yang aku kuatirkan. "kira-kira aku bakalan berdiri berapa jam ya?". Dan benar saja, yang kudapatkan dari guruku adalah dua jam berdiri diluar kelas.
Diluar kelas kupandangi seluruh halaman sekolah sambil mendengarkan pelajaran dari luar kelas. Dan aku mendengarkan guru sejarah tersebut memberitahu bahwa kami diberi tugas presentasi perkelompok tentang hari pahlawan. Dan otakku yang sekecil bola pingpong pun akhirnya memutar ingatan tentang hari pahlawan. Dan aku baru sadar bahwa besok tanggal 10 November, WHAT?! Yang benar saja, besok kami sudah harus siap. Mungkin kebanyakan orang akan langsung teringat dengan peringatan "Hari Pahlawan". Hari Pahlawan identik dengan aksi heroik Bung Tomo dan arek-arek Surabaya pada tanggal
10 November 1945. Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945 itupun ditetapkan sebagal Hari Pahlawan melalui Keppres Nomor 316 tahun 1959, pada 16 Desember 1959. Hari Pahlawan 10 November merupakan salah satu peristiwa penting dalam sejarah negara
Republik Indonesia. Karena pada 10
November 1945 terjadi pertempuran
besar pasca kemerdekaan di Surabaya
yang kini dikenal sebagai kota pahlawan.
Sepulang dari bangunan penuh siksaan itu aku kembali lagi pada kasur kesayanganku untuk memulai kehidupanku di alam mimpi. Sialnya saat hendak kumulai perjalananku, otakku tiba-tiba mengajakku untuk menyelesaikan tugas presentasi "entah mengapa kali ini otakku mau berpikir".
Singkatnya kubuka lembaran kertas dan tutup pulpenku dan berpikir, "mengapa ada istilah Hari Pahlawan?, kenapa pahlawan hanya diingat pada hari itu saja?, bukannya pahlawan harus selalu kita ingat setiap saat?". Pikiranku mulai memunculkan banyak pertanyaan aneh dan aku hanya bisa geleng-geleng, "tumben sekali otakku ini". Aku merasa bangga dapat memiliki otak seperti ini. Ribuan pertanyaan menghujani otakku. Salah satunya adalah "Pahlawan itu siapa? Mengapa pahlawan
hanya diperingati pada 10 November saja? Bukannya jasa mereka akan terkenang setiap saat? Lalu mengapa ada Hari Pahlawan?
Mengapa Namanya bukan "Hari.... Buah?"
Tiba-tiba saja kepalaku dipukul oleh sebuah benda hidup tak bermoral. Benar saja benda
tersebut adalah tangan kakakku yang kerjanya mulai pagi sampai pagi cuma menjahili adiknya yang lemah ini. "kok tumben otakmu bisa diajak mikir? Biasanya cuma bisa bilang "Mas, aku ada tugas nih, tolongin ya... Mendengar kalimatnya dan melihat wajahnya membuatku mengantuk tiada banding. Dan seperti biasanya tanpa berpikir dua kali aku langsung tidur dan melupakan tugas sejarahku. Dan kalian bisa menebak sendiri apa yang terjadi besok paginya.
-f.you-(4)