Muallimin Online,
Tidak seperti pada hari-hari sebelumnya, Farid Maulana Pratama, siswa kelas 1A pulang pada jam 08.45 pagi. Sebagai siswa kelas 1A, hari ini, Kamis (14/10) adalah hari terakhir bagi Farid mengikuti ujian PTS gasal. Pada hari-hari sebelumnya, dia pulang jam 09.30 WIB.
Pada hari terakhir ini, Farid hanya mengikuti satu ujian untuk pelajaran Ilmu Nahwu. Ilmu tata bahasa Arab, yang harus dia kuasai dengan baik, disamping Ilmu Shorof, agar dia bisa membaca kitab kuning.
Farid masuk di kelas program khusus 1A. Kelas ini adalah kelas persiapan bagi siswa yang sebelumnya belajar di SD atau MI di luar Bahrul Ulum. Farid sendiri adalah alumni salah satu SD di Ciparay Kabupaten Bandung Jawa Barat.
Di kelas 1A, Farid hanya mempelajari 12 ilmu dasar, mulai dari Tahaji, Pego, Khot, Imla', Mutholaah, Nahwu, Shorof, sampai Fiqih, Akhlaq dan Tauhid. Dalam satu tahun, sebelum masuk di kelas 1 reguler, Farid harus bisa menulis, membaca Bahasa Arab dan memberi makna di kitab kuning.
Ketika ditanya tentang ujiannya, Farid menjawab, "Insyaallah bisa".
"Hanya Nahwu yang sedikit kesulitan," lanjutnya.
Ketika Muallimin Online, melanjutkan pertanyaan, "kalimat ada berapa? Apa tanda-tandanya? I'rob ada berapa? Apa tanda-tandanya?". Sambil berfikir dalam, Farid menjawab dengan cepat, dan beberapa saat berhenti lalu melanjutkan jawabnnya.
Siswa yang bermukim di Ribath Ar-Roudloh ini, lalu bercerita bahwa, di pondok juga diajari ilmu Nahwu dan Shorof, yang dibimbing oleh kakak-kakak seniornya di Diniyah. Termasuk juga dibimbing cara membaca kitab kuning.
Dari data Madrasah, siswa kelas 1A, ketika sudah masuk di kelas reguler mulai kelas 1 sampai kelas 6, secara dominan mampu berprestasi secara akademik di kelas-nya masing.
Disamping kelas program khusus 1A, Madrasah juga membuka program khusus 2A dan 3A, bagi siswa yang telah lulus SMP/MTs atau SMA/MA. (ma)