Muallimin Online,
Menjelang ujian Penilian Akhir Tahun (PAT), atau kalau dulu disebut dengan Ujian Akhir Semester (UAS), atau Ujian Kenaikan Kelas (UKK), siswa siswi Madrasah Muallimin Muallimat disibukkan dengan setoran hafalan nadham Alfiyah Ibn Malik, kitab nahwu (gramatical Arab) yang berupa baris nadham (syiir), bagi kelas 1B sampai kelas 3 baik A maupun B.
Bagi kelas 1A, 2A dan 3A, hafalan ditambah dengan amtsilah attashrifiyah. Kitab shorof karya KH Makshum Ali Jombang.
Pada hari-hari seperti sekarang, jika kita datang ke Madrasah Muallimin Muallimat, maka akan kita temui beberapa siswa atau siswi bersimpuh dan bergerombol menghadap guru penyimak hafalan, yang mengambil di beberapa titik. Di depan kelas, di ruang guru, di musholla, di dalam kantor.
Situasi setoran yang dilakukan, seperti yang terjadi pada siang ini. Tiga orang siswa kelas 1B bersimpuh di depan guru, di teras lantai II gedung blok 1 Madrasah Timur. "Qola muhammadun huwabnu maliki, ahmadu robbiyallahu khaoiru maliki...," demikian bait pertama dilalar dengan menghafal oleh seorang siswa. Sementara dua siswa yang lain menyimak sambil komat kamit menirukan.
Lalaran berhenti bagi siswa kelas 1 sampai bait ke-150. Itu artinya dia lulus hafalan dan bisa mengikuti ujian PAT.
Hafalan kitab Alfiyah bagi siswa kelas 1 - 3 merupakan kewajiban dan syarat mengikuti ujian PAT. Jika tidak hafal, maka tidak bisa mengikuti ujian, dan tentu tidak bisa naik kelas.
Hafalan ini penting ketika belajar ilmu alat (ilmu yang digunakan untuk membaca kitab kuning). Hal ini seperti yang sering disampaikan KH Abdul Nashir Fattah, Kepala Madrasah bahwa, yang penting dihafalkan dulu. "Pelajaran yang penting dihafalkan dulu, nanti akan paham pada saatnya. Terutama saat apa yang kita hafalkan dibutuhkan," sarannya.
"Dokter itu sekolahnya menghafalkan, kalau tidak hafal macamnya penyakit dan macamnya obat, maka dia tidak bisa mengobati," katanya pada suatu ketika. (ma)